Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nilai Mata Uang Hancur 800%: Sudan Masuki Jurang Hiperinflasi Tanpa Kendali
Advertisement . Scroll to see content

10 Negara yang Pernah Alami Hiperinflasi, Salah Satunya Indonesia

Minggu, 29 Juli 2018 - 22:02:00 WIB
10 Negara yang Pernah Alami Hiperinflasi, Salah Satunya Indonesia
Masyarakat Zimbabwe memprotes Presiden Rober Mugabe yang menerbitkan surat utang baru pada Agustus 2016. Mereka khawatir negaranya mengalami hiperinflasi yang menghancurkan ekonomi seperti tahun 2008-2009. (Foto: AFP/Wilfred Kajese)
Advertisement . Scroll to see content

8. Danzig (1922-23)

Negara-kota seperti Singapura ini pernah eksis di Eropa dan hanya bertahan sekitar 20 tahun saja di bawah Republik Weimar yang kini bernama Jerman. Inflasi negara tersebut mencapai 2.440 persen per bulan atau 11,4 persen per hari. Sebelum 1923, mata uang tertinggi Danzig adalah 1.000 Mark, namun pada akhir 1923 pemerintahnya mencetak uang dengan nominal tertinggi 10 miliar Mark.

9. Armenia (1993-94)

Armenia pernah mengalami hiperinflasi selama Oktober 1993-Desember 1994. Saat itu, negara yang berada di perbatasan Benua Eropa dan Asia itu baru saja berdiri menjadi negara pecahan Uni Soviet. Inflasinya bulanannya melambung hingga 438 persen atau 5,77 persen per hari.

10. Indonesia (1962-65)

Indonesia tercatat pernah mengalami hiperinflasi di akhir masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Tingkat inflasi saat itu terus melambung. Pada 1962, inflasi tahunan mencapai 165 persen dan mencapai puncak pada 1965 saat menembus 600 persen. Saat itu, banyak uang dicetak untuk membiayai proyek-proyek mercusuar Soekarno. Langkah pemerintah melakukan pengguntingan nilai mata uang yang dikenal dengan kebijakan "Gunting Syarifuddin" juga tak berpengaruh banyak pada inflasi.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut