10 Negara yang Pernah Alami Hiperinflasi, Salah Satunya Indonesia
8. Danzig (1922-23)
Negara-kota seperti Singapura ini pernah eksis di Eropa dan hanya bertahan sekitar 20 tahun saja di bawah Republik Weimar yang kini bernama Jerman. Inflasi negara tersebut mencapai 2.440 persen per bulan atau 11,4 persen per hari. Sebelum 1923, mata uang tertinggi Danzig adalah 1.000 Mark, namun pada akhir 1923 pemerintahnya mencetak uang dengan nominal tertinggi 10 miliar Mark.
9. Armenia (1993-94)
Armenia pernah mengalami hiperinflasi selama Oktober 1993-Desember 1994. Saat itu, negara yang berada di perbatasan Benua Eropa dan Asia itu baru saja berdiri menjadi negara pecahan Uni Soviet. Inflasinya bulanannya melambung hingga 438 persen atau 5,77 persen per hari.
10. Indonesia (1962-65)
Indonesia tercatat pernah mengalami hiperinflasi di akhir masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Tingkat inflasi saat itu terus melambung. Pada 1962, inflasi tahunan mencapai 165 persen dan mencapai puncak pada 1965 saat menembus 600 persen. Saat itu, banyak uang dicetak untuk membiayai proyek-proyek mercusuar Soekarno. Langkah pemerintah melakukan pengguntingan nilai mata uang yang dikenal dengan kebijakan "Gunting Syarifuddin" juga tak berpengaruh banyak pada inflasi.
Editor: Rahmat Fiansyah