Bappenas Dorong Revolusi Industri 4.0 Perpusnas, DPR Setujui Anggaran Rp675 Miliar
JAKARTA, iNews.id - Bappenas dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong modernisasi layanan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sesuai dengan revolusi industri 4.0. Ini akan segera direalisasikan setelah Komisi X DPR menyetujui pengajuan pagu anggaran Perpusnas 2021 senilai Rp675.539.800.000.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, era revolusi industri 4.0 memerlukan penguasaan literasi yang tinggi. Blue print pembangunan perpustakaan modern telah disiapkan Perpusnas, termasuk penguatan SDM pengelola perpustakaan. Bahkan, di hadapan Komisi X DPR periode 2014-2019, Perpusnas secara resmi pernah menyampaikan untuk membangun semua jenis perpustakaan sesuai dengan standar membutuhkan dana tidak kurang Rp116 triliun. Namun, belum direspons hingga saat ini.
"Selain dukungan DAK fisik perpustakaan, adaptasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial juga mendapatkan pujian dari DPR. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan sekumpulan aktivitas yang memperkuat peran perpustakaan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui kemampuan literasi, inovasi maupun kreativitasnya. Transformasi perpustakaan telah berhasil mengubah wajah perpustakaan," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (28/9/2020).
Hingga 2019, sedikitnya 334 perpustakaan desa dan kelurahan merasakan dampak positif akibat perubahan paradigma baru perpustakaan. Bahkan, di banyak daerah perpustakaan telah menjadi motor penggerak ragam aktivitas masyarakat. Tranformasi perpustakaan dapat terwujud karena komitmen, sinergitas, dan kolaborasi banyak pihak.
Dia menerangkan seluruh perpustakaan di daerah menjadi bagian penting dari peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dicanangkan pemerintah. dalam literasi mempunyai empat tahapan. Pertama, kemampuan mengumpulkan sumber-sumber bahan bacaan. Kedua, kemampuan memaknai yang tersirat dan tersurat. Ketiga, kemampuan menghasilkan ide, gagasan, dan kreativitas baru. Keempat, kemampuan menciptakan barang/jasa yang berguna bagi khalayak.