Ditanya DPR Soal Tarif Tiket, 3 Maskapai Ini Punya Jawaban Berbeda
"Save margin kita waktu itu di angka Rp11.000. Tapi sejak menyentuh Rp13.000-15.000 dan seluruh komponen yang terkait dengan cost pemakaian yang memakai mata uang asing masih 50 persen," ujarnya.
Sementara itu maskapai asal Malaysia, AirAsia, ternyata selama ini juga menanggung kerugian. Untuk tahun 2018 saja kerugian perusahaan tersebut sebesar Rp1 triliun.
Head of Global Affairs and Policy AirAsia Indonesia Eddy Krismeidi mengatakan, meski merugi pihaknya berkomitmen tetap menerapkan jargonnya 'Now Everyone Can Fly' dengan menetapkan tarif tiket murah.
"Karena prinsipal kami dari Malaysia juga menetapkan itu. Jadi sistem structure cost yang kita terapkan di Indonesia dari 2018 sampai sekarang tidak melakukan perubahan," kata dia.
Kendati demikian, kini AirAsia perlahan menekan kerugiannya hingga pada kuartal I 2019 hanya Rp3 triliun dari Rp75 miliar di kuartal II 2018.
"Mudah-mudahan kuartal ini bisa lebih baik tapi prinsip yang kita pegang ya itu tadi, now everyone can fly tetap kita pegang. Sehingga tiket segala macam tetap," tutur dia.
Editor: Ranto Rajagukguk