Imbas Virus Korona, Sejumlah Perusahaan di China Terancam Bangkrut
JAKARTA, iNews.id - Wabah Virus Korona yang terjadi saat ini turut meruntuhkan segala aktivitas di sektor ekonomi dan perdagangan. Bahkan, beberapa perusahaan di China terancam kolaps ataupun bangkrut.
CEO Blake Lake Technologies Zhou Yuxiang mengaku sedih harus berjuang untuk membangun perusahaannya di tengah wabah Korona. Zhou harus menghentikan sementara aktivitas perusahaannya dan bekerja dari rumah, meskipun biaya tetap tinggi karena membayar sewa kantor. Apalagi, klien-klien Zhou lambat mengambil kontrak baru karena pabriknya banyak yang tutup.
"Virus ini menyebabkan penangguhan produksi untuk 300 pabrik pelanggan kami. Tidak dapat diprediksi kapan pabrik akan melanjutkan produksinya, ini berimbas pada pertumbuhan kuartal pertama kami," katanya dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/3/2020).
Virus ini juga membuat pertumbuhan sejumlah perusahaan bisnis di China sedikit melambat. Zhou berharap perlambatan usaha ini tidak terjadi hingga akhir tahun ini. Perlambatan ini lebih parah ketimbang wabah virus SARS pada 2003 lalu.
Padahal, pada 2003, pemerintah China menutup pusat perbelanjaan nasional, pembatalan film dan pabrik ditutup untuk mencegah penyebaran virus. Pemilik restoran Xi Bei, Jia Guolong mengatakan perusahaannya hanya memiliki cukup uang untuk tiga bulan ke depan.