Ini Alasan Sri Mulyani dan Kemenkeu Aktif di Media Sosial
JAKARTA, iNews.id - Media sosial menjadi platform yang banyak digunakan orang atau lembaga. Tak terkecuali bagi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Kementerian Keuangan.
Sri Mulyani mengatakan, Kemenkeu menerapkan strategi komunikasi yang responsif, adaptif, dan kolaboratif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pengelola keuangan negara.
Menurut dia, kebijakan soal pengelolaan keuangan negara sangat kompleks. Sementara transparansi dan akuntabilitas anggaran harus dilakukan karena masyarakat berhak tahu. Tantangannya bagaimana menjelaskan kebijakan tersebut semudah mungkin.
“Sekarang kita menggunakan juga media sosial apakah Facebook, Instagram, Twitter dan semua channel digunakan. Titik berat dari setiap pesan dari kebijakan kita adalah untuk menjelaskan bagaimana negara hadir melalui keuangan negara," katanya, Sabtu (5/12/2020).
Proses komunikasi tersebut, kata Sri Mulyani, tak hanya dilakukan kepada masyarakat umum. Secara spesifik, Kemenkeu juga melakukan sosialisasi soal keuangan negara kepada anak sekolah yaitu anak-anak SD melalui Kemenkeu Mengajar, anak-anak SMP melalui lomba vlog dan juga dengan anak-anak SMA lewat Olimpiade APBN, serta mahasiswa dengan penyelenggaraan debat mengenai keuangan negara.
“Semua ini adalah cara untuk berkomunikasi secara responsif, adaptif dan kolaboratif. Tujuannya adalah agar sebagai institusi publik kita menjaga dan mengelola kepercayaan masyarakat, karena itu adalah esensi dari pemerintahan terutama pengelolaan keuangan negara," tuturnya.
Sebagai institusi, kata dia, Kemenkeu harus beradaptasi terhadap perkembangan teknologi. "Kita juga melakukan strategi kolaboratif, karena kita tahu bahwa tantangan ini tidak bisa dihadapi dan diselesaikan oleh hanya satu institusi atau satu pihak saja. Bahkan oleh pemerintah secara keseluruhan tidak mungkin melakukannya tanpa kolaborasi dari masyarakat, dunia usaha para akademisi. Inilah esensi dari kolaborasi karena tantangan ini adalah ancaman untuk kita semuanya,” tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah