Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI-DPR Sepakati Asumsi Makro ATBI 2026, Pertumbuhan Ekonomi 5,33 Persen, Inflasi 2,62 Persen
Advertisement . Scroll to see content

Kenaikan Harga Pangan Picu Inflasi, Apa Jurus Pemerintah?

Jumat, 05 Januari 2018 - 15:22:00 WIB
Kenaikan Harga Pangan Picu Inflasi, Apa Jurus Pemerintah?
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

Ia memperkirakan stok beras Bulog tersebut cukup untuk menutup kebutuhan rastra atau bantuan sosial selama empat bulan lebih.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo sebelumnya menuturkan, tantangan inflasi tahun ini akan sedikit lebih berat dibandingkan di 2017. Hal tersebut tidak terlepas dari harga harga minyak yang terus naik dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan, saat ini menembus 60 dolar AS per barel.

“Saya rasa yang harus diwaspadai yaitu volatile food dan harga minyak. Tapi 2018, saya lihat akan masih dalam sasaran,” kata Agus Marto.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, BI bersama pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyepakati asumsi harga minyak dunia tahun ini sebesar 48 dolar AS per barel. Meski harga minyak saat ini naik, Agus Marto memperkirakan rata-rata harga minyak tahun ini tidak akan menembus 60 dolar AS per barel.

Mantan Menteri Keuangan itu mengatakan, risiko kenaikan harga minyak terhadap inflasi relatif berkurang setelah pemerintah memutuskan harga bahan bakar minyak (BBM) dan listrik tetap, setidaknya hingga tiga bulan pertama tahun ini.

“Nah, saya sudah melihat bahwa pemerintah tidak ada rencana perubahan harga BBM pada tahun ini. Dan itu sudah merupakan suatu kebijakan sehingga risiko itu lebih terkendali. Tetapi, risiko harga minyak dunia itu ada,” kata Agus Marto.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut