Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Seskab Teddy Tegaskan Akurasi Data Jadi Fondasi Kebijakan Presiden Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

Lebih Tinggi dari Tingkat Nasional, Inflasi Pedesaan Capai 0,35 Persen

Kamis, 01 November 2018 - 15:10:00 WIB
Lebih Tinggi dari Tingkat Nasional, Inflasi Pedesaan Capai 0,35 Persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

Kendati demikian, hal ini menunjukkan kenaikan harga beras tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan petani. Pasalnya, berdasarkan data BPS, indeks yang diterima petani tanaman pangan naik 1,16 persen, sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik tipis 0,34 persen.

"Jadi itu menjelaskan bahwa idealnya harga produk pertanian naik supaya menguntungkan petani. Tapi bagaimana caranya sampai ke konsumen tetap pada harga yang wajar. Meski ada margin yang diambil, tapi kalau rantai pedagangan bisa lebih efisien tentu bisa meningkatkan pendapatan petani dan jg lindungi konsumen," kata dia.

BPS melaporkan indeks harga konsumen (IHK) pada Oktober 2018 mengalami inflasi 0,28 persen. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan Oktober 2017 yang mencatat inflasi 0,13 persen dan lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi 0,18 persen.

Suhariyanto mengatakan, inflasi ini dikarenakan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada 10 Oktober lalu. Kemudian, penyebab utama lainnya ialah adanya kenaikan harga cabai merah dan tarif sewa rumah.

"Dari pemantauan 82 kota inflasi di bulan Oktober mengalami inflasi sebesar 0,28 persen. Jadi, inflasi tahun kalender 2,22 persen dan inflasi tahunan sebesar 3,16 persen," ucapnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut