Mentan dan Dirut Bulog Kompak Sebut Stok Beras Cukup, Tak Perlu Impor
Mentan Amran mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) bertanggung jawab pada tingkat produksi sehingga tidak ada alasan untuk menaikkan harga. Dari hasil sidak, di puncak musim kemarau, suplai beras masih normal di Pasar Induk Beras Cipinang, bahkan stok gudang mencapai 47.000 ton.
“Kondisi stok ini di atas batas normal hingga 2 kali lipat dan harga malah turun dibawah HET, ini harus dijaga agar jangan berubah lagi. Kondisi saat sekarang, bukan kebetulan, ini sudah 3 tahun, kita lakukan bersama petani, kerja, kerja, kerja,” ujarnya.
Buktinya, sambung Amran, jika dulu setiap tahunnya target luas tanam hanya 500.000 hektare. Akibatnya, setiap musim kering dan pada awal tahun selalu harga beras akan bergejolak dan menyumbang inflasi.
Namun, dengan teknologi yang ada mulai benih, pupuk, alat mesin pertanian, traktor dan pompa air, hingga embung dan luas tambah tanam yang ditargetkan minimal 1 juta hektare sejak 2015, produksi padi selalu mencukupi kebutuhan.
“Bisa kita lihat di lapangan, faktanya beras melimpah, stok gudang Jakarta Food Station 47.000 ton, jauh di atas batas normal. Kami puas dengan semua ini. Paradigma baru Pembangunan Pertanian. Hari ini kita buktikan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Dirut Food Station Cipinang Arif Prasetyo Adi menyebut pasokan beras ke Pasar Induk Cipinang hingga saat ini masih normal. Beras yang masuk mencapai 4.700 ton per ha dan stok di gudang mencapai 47.000 ton.
“Mulai pagi hingga menjelang siang ini, sudah 4.700 ton yang tercatat masuk, sedang stok gudang PIBC, saat ini mencapai 47.000 ton, jauh di atas standar normal 22.000 hingga 25.000 ton. Pasokan beras masih datang dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, bahkan beberapa pekan terakhir pasokan dari Sulawesi Selatan, mulai masuk Pak Menteri,” kata Arif. (Ichsan Amin)
Editor: Rahmat Fiansyah