Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Respons Bank Indonesia soal Kabar Pembobolan Dana Rp800 Miliar lewat BI-Fast
Advertisement . Scroll to see content

Misbakhun Minta BI Tambah Quantitative Easing di Tengah Pandemi Corona

Jumat, 10 April 2020 - 21:07:00 WIB
Misbakhun Minta BI Tambah Quantitative Easing di Tengah Pandemi Corona
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DP) Mukhamad Misbakhun menyampaikan pentingnya Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Quantitative Easing. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DP) Mukhamad Misbakhun menyampaikan pentingnya Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Quantitative Easing menyampaikan pentingnya Bank Indonesia (BI) mengeluarkan Quantitative Easing atau pelonggaran kuantitatif untuk situasi saat ini. Hal itu dapat dilakukan untuk membantu negara dalam menghadapi pandemi virus corona (Covid-19).

Misbakhun menuturkan, hal ini harus diambil karena Quantitative Easing efektif untuk diterapkan saat ini. Jika dilihat dari penerbitan global bonds oleh pemerintah sebanyak 4,3 miliar dolar AS, dampak cukup banyak karena tenor surat utang tersebut ada yang mencapai 50 tahun.

"Ketika pemerintah memutuskan menerbitkan 4,3 miliar dolar AS dan itu dikatakan sebagai terbesar dalam sejarah dengan tenor 10, 30, 50 tahun dan kita Covid-19 ini sudah mewariskan utang yang mempunyai tenor 50 tahun," ujar Misbakhun dalam video conference, Jumat (10/4/2020).

Dia pun memerinci dengan tenor 50 tahun dan tingkat bunga 4,5 per tahun, jika dikalikan dengan tenor maka Indonesia harus membayar 225 juta dolar AS untuk bunga per 1 miliar dolar AS. Selain itu, dengan melepas surat utang ke pihak asing, politikus Partai Golkar ini menyebut akan menimbulkan risiko yang cukup besar, karena mau tidak mau harus siap dengan penurunan nilainya.

"BI sebagai stand by buyer harus menyerap, begitu asing menyerap maka kita punya risiko volatilitas nilai tukar rupiah. Pada saat yang sama menunjuk ketika itu turun kita mau tidak mau nilai surat utang kita mengalami penurunan," kata dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut