MM CPOPC ke-9, Menko Airlangga: Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit Jadi Sorotan
Menko Perekonomian menyampaikan, pandemi Covid-19 masih terus menghantui dan dapat menghambat laju pemulihan perekonomian global. Namun di saat yang sama, harga komoditas yang terus meningkat khususnya kelapa sawit juga menciptakan peluang emas bagi negara produsen untuk mendukung perbaikan ekonomi.
Pada 2021, nilai ekspor minyak sawit mencapai 29 miliar dolar Amerika Serikat (AS), meningkat 115 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk menjaga momentum positif minyak sawit berkelanjutan, Indonesia sedang dalam proses memfinalisasi sertifikasi rantai pasok minyak kelapa sawit downstream.
“Tren berkembang mengenai kebijakan diskriminatif terhadap minyak sawit akan merugikan pembangunan sektor minyak sawit. Maka itu, penting bagi CPOPC untuk mempertahankan peran pentingnya untuk mendukung dan menjaga kepentingan bersama negara-negara produsen minyak sawit,” ujar Menko Airlangga.
Beberapa agenda penting dalam MM CPOPC ke-9, antara lain adopsi/pengesahan melalui penandatanganan Protocol to Amend, Adoption of CPOPC Work Plan and Budget 2022 and Annual Contribution 2022, Adoption of Global Framework of Principles of Sustainable Palm Oil, Adoption of CPOPC Policy and Strategy Direction, Adoption of Rules of Procedure of MM and SOM of CPOPC.
Menko Airlangga membeberkan, ada 8 poin penting yang disepakati dan harus dilakukan negara-negara anggota setelah MM CPOPC ke-9.