Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspor Ilegal 87 Kontainer Produk CPO Terbongkar, Begini Modusnya
Advertisement . Scroll to see content

Pajak di India Tinggi, Ekspor CPO RI Beralih ke Bangladesh

Kamis, 31 Mei 2018 - 08:20:00 WIB
Pajak di India Tinggi, Ekspor CPO RI Beralih ke Bangladesh
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekspor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) ke Bangladesh mengalami kenaikan signifikan menyusul tingginya bea masuk impor CPO yang diterapkan India.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono mengatakan, Bangladesh mengimpor CPO dari Indonesia sebesar 208,100 ton pada April 2018, naik 222 persen dibanding bulan sebelumnya yang hanya 64,570 ton.

"Impor Bangladesh juga bisa dipengaruhi oleh keberhasilan dari misi dagang Kementerian Perdagangan RI bersama asosiasi sawit pada Maret 2018," kata Joko, ditulis Kamis (31/5/2018).

Selain itu, ia juga menyebut kenaikan impor ke Bangladesh ini memanfaatkan kebijakan tarif impor tinggi yang diberlakukan oleh India, sehingga industri-industri olahan di Bangladesh mendapat keuntungan besar.

Kinerja pada April 2018 merupakan rekor pertama Bangladesh dengan impor minyak sawit di atas 200 ribu ton. Sepanjang Januari-April 2018, total ekspor CPO ke negara tersebut mencapai 595,090 ton, naik 66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 358.870 ton.

Joko menyebut, ekspor CPO ke negara nontradisional dilakukan di tengah menurunnya ekspor ke negara-negara tujuan utama seperti China, India, Uni Eropa, dan AS.

Selain Bangladesh, kata dia, negara-negara Timur Tengah dan Pakistan menjadi pasar yang disasar. Kenaikan ekspor CPO ke Timur Tengah mencapai 39 persen dari 146.840 ton pada Maret 2018 menjadi 204,210 ton. Sementara ekspor ke Pakistan naik tipis 0,23 persen dari 162,930 ton menjadi 163,300 ton.

Menurut Joko, ada fenomena yang tidak lazim karena biasanya menjelang Ramadan, permintaan CPO dari India meningkat, tetapi kuartal pertama tahun 2018 ini justru sepi.

"Mungkin akibat pemberlakukan tarif impor tinggi oleh India. Ekspor minyak sawit Indonesia ke India tergerus sejak Maret 2018," kata dia.

Pada April, ekspor CPO Indonesia ke India tergerus 15 persen dari 408,65 ribu ton pada Maret 2018 menjadi 346,28 ribu ton. Ekspor CPO ke India periode Januari-April 2018 juga turun 24 persen dari 2,37 juta ton pada tahun lalu menjadi 1,8 juta ton.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut