Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspor Ilegal 87 Kontainer Produk CPO Terbongkar, Begini Modusnya
Advertisement . Scroll to see content

Promosi CPO di AS, Mendag Tekankan Prinsip Perdagangan Kemitraan

Minggu, 20 Januari 2019 - 11:59:00 WIB
Promosi CPO di AS, Mendag Tekankan Prinsip Perdagangan Kemitraan
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan, prinsip perdagangan Indonesia adalah melalui kolaborasi dan kemitraan. Hal itu penting guna mendorong peningkatan perdagangan dan investasi secara berkelanjutan.

Pernyataan ini disampaikan Mendag saat membuka ‘Indonesia Palm Oil Forum’ yang diselenggarakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, Amerika Serikat (AS), Rabu (16/1/2019) waktu setempat. Forum ini merupakan rangkaian kegiatan memperkuat dan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan AS. 

“Di tengah ketidakpastian ekonomi dan perdagangan global, kolaborasi dan kemitraan sangat penting untuk meningkatkan investasi dan perdagangan secara berkelanjutan. Minyak kelapa sawit (CPO) merupakan salah satu fokus khusus dalam rangkaian kunjungan kerja kami ke AS. Melalui ‘Indonesia Palm Oil Forum’ diharapakan terjadi dialog dan keterbukaan antara para pelaku usaha untuk memperkuat kemitraan, khususnya komoditas CPO,” ujar Mendag dalam keterangannya, Minggu (20/1/2019).

Dalam sambutannya Mendag menyampaikan, CPO dan produk turunannya memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia.“CPO berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan pengembangan daerah pedesaan, serta mendukung pembangunan ekonomi nasional secara umum,” tuturnya. 

Jika ditelusuri, upaya mengembangkan sektor CPO untuk mempromosikan pembangunan pedesaan dan mengatasi kemiskinan di Indonesia dimulai sejak akhir 1990-an. Hal itu jauh sebelum adopsi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada 2015. Pada tahun 2001-2010 sektor CPO di Indonesia telah membantu 10 juta orang keluar dari kemiskinan, dan setidaknya 1,3 juta penduduk desa di daerah pedesaan diangkat dari garis kemiskinan.

Selain itu, lanjut Mendag, budi daya kelapa sawit dapat menghasilkan pendapatan yang tinggi dan stabil untuk petani kecil. Ini menciptakan kelas menengah pedesaan yang berlangsung selama beberapa generasi. Sektor tersebut juga menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 5,5 juta orang, dan mata pencaharian 21 juta orang.

Indonesia bergantung pada industri ini. Perkebunan kelapa sawit juga berkontribusi pada pengembangan sekolah dan rumah sakit, serta pusat budaya, agama, dan olahraga di wilayah perkebunan kelapa sawit.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut