RI Berpotensi Masuk 5 Ekonomi Terbesar, Jokowi Akan Rampungkan 3 Persoalan Ini
Kemudian, calon presiden nomor urut 01 ini juga menekankan untuk memperbaiki struktural birokrasi yang selama ini dinilai bertele-tele dan tidak efisien. Hal ini menghambat investasi yang banyak masuk ke Indonesia.
"Tiap hari berbondong-bondong investor datang ingin investasi tapi yang menetas sangat kecil sekali. Investornya datang dan ingin tapi tidak netas karena kita tidak bisa mengeksekusi dan merealisasikan. Izinnya mbulet-mbulet saja," ucapnya.
Terakhir dan yang tersulit ialah persoalan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), mengingat sebanyak 51 persen tenaga kerja Indonesia merupakan lulusan sekolah dasar (SD). Karena itu, diperlukan upaya upskilling dan reskilling secara besar-besaran.
Tak hanya itu, agar pendidikan Indonesia terserap secara sempurna ke industri yang ada, maka pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) juga harus disesuaikan dengan kebutuhan industri. Pasalnya, banyak pengangguran yang berasal dari lulusan SMK karena kemampuannya tidak sesuai dengan kebutuhan industri.
"Sekarang sudah masuk di era teknologi tapi SMK kita jurusannya masih jurusan bangunan. Sudah 50 tahun lebih jurusan bangunan terus. Siapkan SDM kita untuk hal-hal yang baru," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk