Rupiah Melemah Tembus Rp16.000, Sri Mulyani: Ada yang Lebih Parah
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah bahkan menembus Rp16.000. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mengatakan bahwa ada yang terdampak lebih parah.
Menurutnya penurunan nilai tukar mata uang dialami di banyak mata uang dunia, karena indeks dolar mengalami penguatan di 4,5 persen. Artinya, mata uang lain mengalami koreksi.
"Negara-negara seperti sekitar kita dan di emerging country G20 ada di situasi mirip, ada yang lebih parah tergantung dari pondasi dan kondisi ekonomi masing-masing," ujarnya dalam dalam konferensi pers APBN KITA Edisi April 2024, Jumat (26/4/2024).
Untuk Baht Thailand mengalami koreksi 8,56 persen, Won Korea Selatan koreksi di 6,31 persen dan Turki mengalami penurunan 10,4 persen, serta Brazil di 5,06 persen, Vietnam 4,7 persen, Afrika Selatan 4,7 persen, Filipina 3,9 persen.
"Jadi pergerakan nilai tukar ini dirasakan dan dibahas di dalam meeting kemarin, kecenderungan terjadinya capital outflow, koreksi nilai tukar, harga saham, dan yield dari surat berharga menjadi fokus dari pembahasan menteri keuangan dan gubernur bank sentral di G20 maupun pertemuan IMF minggu lalu," tutur dia.
Menurut Sri Mulyani, masing-masing negara harus mulai melakukan adjustment dengan dinamika market yang cukup tinggi.