Sri Mulyani Bantah Anggaran Kemiskinan Rp500 Triliun Habis untuk Rapat di Hotel
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membantah anggaran penanganan kemiskinan mencapai hampir Rp500 triliun habis hanya untuk rapat di hotel. Menurutnya, anggaran untuk bantuan sosial (bansos) dan pengurangan kemiskinan tahun lalu mencapai Rp460 triliun.
"Ya kalau anggaran bansos, program-program untuk mendukung pengurangan kemiskinan tahun lalu sebesar Rp460 triliun itu, sebagian besar adalah program yang langsung diterima kelompok miskin," ujar Sri Mulyani usai konferensi pers KSSK di Jakarta dikutip, Rabu (1/2/2023).
Sri Mulyani mencontohkan anggaran tersebut tersalurkan dalam program-program bansos, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah jelas tujuan dan penerimanya.
"Di PKH itu enggak ada tuh seminar-seminar, wong sudah ada by name, by address, by account number-nya, dan juga jumlah penerima sembakonya. Juga yang dilakukan oleh Bu Mensos (Menteri Sosial) Risma membuat pahlawan ekonomi Nusantara, memberi makanan, dukungan juga untuk lansia yang kurang mampu itu semua langsung dilakukan," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), Abdullah Azwar Anas mengutarakan kekesalannya lantaran anggaran penanganan kemiskinan mencapai hampir Rp500 triliun tidak secara signifikan menurunkan jumlah orang miskin di Indonesia.
Bahkan, dia menyebut bahwa efektivitas program pengentasan kemiskinan menjadi rendah karena anggaran yang tersebar di kementerian/lembaga (K/L) tersebut justru lebih banyak dihabiskan untuk studi banding dan rapat kemiskinan di hotel-hotel daripada memberikan aksi nyata.
Sri Mulyani menyebut, apa yang dimaksud oleh Azwar Anas merupakan dana belanja barang K/L secara umum yang biasanya ditujukan untuk perjalanan dinas, penyelenggaraan seminar, dan berbagai rapat.
"Memang item seperti yang dulu yang sering disampaikan dari jaman kabinet sebelumnya perjalanan dinas. Kemudian seminar, meeting itu sudah kita minta untuk diturunkan (anggarannya) dan itu sudah kita coba untuk terus turunkan," ucap Sri Mulyani.
Editor: Aditya Pratama