Sri Mulyani Ungkap Strategi Kelola Utang RI Rp7.123 Triliun

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan, akan mengelola utang Indonesia dan pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan hati-hati pada tahun depan. Ini sejalan dengan laju inflasi yang masih akan tinggi.
"Dengan kecenderungan inflasi tinggi yang menyebabkan suku bunga global meningkat tajam hingga tahun 2023, maka pengelolaan utang dan pembiayaan harus makin waspada dan hati-hati," kata dia dalam Rapat Paripurna DPR terkait Tanggapan Pemerintah terhadap Pemandangan Umum Fraksi atas RUU APBN 2023 beserta Nota Keuangan, Selasa (30/8/2022).
Bendahara negara itu mengatakan, arah defisit APBN 2023 yang mengecil di bawah 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), selain memenuhi amanat Undang-undang (UU) Nomor 2 Tahun 2020 dan UU 17/2003 tentang Keuangan Negara mengenai batas maksimal defisit APBN, juga merupakan langkah yang strategis dan tepat dalam menghadapi tantangan.
Dia menuturkan, pemerintah akan terus melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan yang efisien, sumber pembiayaan yang aman, dan pendalaman pasar obligasi dalam negeri yang mampu menjaga stabilitas instrumen obligasi negara secara berkelanjutan.
"Koordinasi bersama Bank Indonesia, OJK, dan LPS akan terus diperkuat dalam menghadapi dinamika pasar keuangan global yang makin menantang," ujarnya.