Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Airlangga Usul ke Prabowo WFA 29-31 Desember, Ini Alasannya
Advertisement . Scroll to see content

Surplus Neraca Perdagangan Dorong Peningkatan Ekspor pada Januari 2022 

Rabu, 16 Februari 2022 - 20:37:00 WIB
Surplus Neraca Perdagangan Dorong Peningkatan Ekspor pada Januari 2022 
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (foto: Biro KLIP Kemenko Perekonomian)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ekspor Indonesia pada Januari 2022 mencatatkan performa impresif setelah menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,31 persen year on year (yoy), sehingga ekspor Januari 2022 menjadi sebesar 19,16 miliar dolar AS. Adapun faktor utama yang menjaga kinerja positif ini adalah ekspor komoditas andalan Indonesia yang tetap solid ditengah tren kenaikan harga yang masih berlangsung di beberapa komoditas.

Komoditas tersebut terutama pada harga minyak kernel yang meningkat sebesar 17,96 persen month to month (mtm), nikel meningkat sebesar 11,69 persen (mtm), dan aluminium meningkat sebesar 11,52 persen (mtm). Hilirisasi pada komoditas-komoditas tersebut juga menjadi determinan utama peningkatan nilai tambah ekspor Januari 2022.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, kinerja positif ekspor juga sejalan dengan laporan IHS Markit yang menyebutkan bahwa pesanan barang ekspor Indonesia di Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi jika dibandingkan dengan periode bulan Januari sejak survei dijalankan.

“Berbagai indikator termasuk laporan dari IHS Markit tersebut menjadi sinyal positif bagi output manufaktur. Terbukti, saat ini tercatat ekspor Industri pengolahan meningkat 31,16 persen yoy menjadi sebesar 15,71 miliar dolar AS. Ke depan, dengan prospek permintaan yang semakin bertumbuh, maka output perekonomian juga akan terus meningkat,” ujar Menko Airlangga, Rabu (16/2/2022).

Kemudian, prospek penguatan output perekonomian juga ditunjukkan oleh level Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia yang terus berada pada level ekspansif. Tercatat pada Januari 2022, PMI Indonesia berada di level 53,7 atau melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut. 

Level PMI tersebut juga mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand (51,7), Filipina (50,0), dan Myanmar (48,5).

Sejalan dengan peningkatan ekspor, sisi impor Indonesia pada Januari 2022 juga meningkat menjadi sebesar 18,23 miliar dolar AS, yakni tumbuh sebesar 36,77 persen (yoy).

“Peningkatan impor Januari 2022 menunjukkan prospek akselerasi pemulihan ekonomi karena komponen utamanya berasal dari aktivitas produksi domestik yang terus menggeliat. Terbukti, impor bahan baku penolong dan barang modal tumbuh menguat, masing-masing dengan pertumbuhan sebesar 39,57 persen yoy dan 41,94 persen (yoy),” kata Menko Airlangga.

Di saat yang sama, kepercayaan masyarakat yang terus meningkat juga mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan demand domestik sehingga impor barang konsumsi ikut terdorong naik sebesar 10,25 persen (yoy).

Kinerja positif pada ekspor dan impor juga dilanjutkan dengan kabar menggembirakan pada neraca perdagangan Indonesia yang masih melanjutkan tren surplus sejak Mei 2020 atau selama 21 bulan berturut-turut. Pada Januari 2022, Indonesia mengalami surplus sebesar 0,93 miliar dolar AS.

Prospek neraca perdagangan ke depan dihadapkan pada berbagai risiko yang harus diwaspadai. Salah satunya yaitu dengan meningkatnya risiko geopolitik antara Rusia dan Ukraina, maka diperkirakan harga komoditas energi akan mengalami peningkatan.

Dari segi impor, kenaikan harga minyak mentah diperkirakan mendorong kenaikan impor migas. Namun, di sisi lain harga komoditas batu bara juga akan naik sehingga ekspor Indonesia juga akan terdorong naik. 

Lebih lanjut, dengan masih tingginya harga minyak kelapa sawit yang merupakan salah komoditas ekspor utama, maka secara umum neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan tetap positif ke depannya.

“Kinerja positif pada perdagangan internasional Indonesia akan terus dipertahankan bahkan didorong untuk ditingkatkan. Pemerintah akan mengerahkan berbagai strategi dan kebijakan guna mengoptimalkan performa neraca perdagangan yang sudah baik ini," ucapnya. 

"Strategi utama Pemerintah akan tetap diselaraskan dengan pengendalian Covid-19 sehingga aktivitas ekonomi akan tetap tumbuh, di saat yang sama kerja sama ekonomi internasional akan terus digencarkan guna menciptakan diversifikasi negara tujuan ekspor. Terakhir, program hilirisasi akan menjadi kunci peningkatan nilai tambah ekspor,” sambungnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut