Tarif Tol Trans Jawa Dinilai Tak Ramah Kantong bagi Angkutan Logistik
Dia melanjutkan, industri logistik juga sangat kompetitif mengingat hal ini dapat memengaruhi harga barang yang diangkut. Pengusaha yang didominasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tentu berusaha menekan biaya logistik seminim mungkin.
"Kita kaya pedagang pasar saja di mana harga-harga itu sudah dihitung kompetitif. Ada lonjakan sedikit sudah tidak bisa bayar," ucapnya.
Meskipun menurutnya jalan tol menawarkan efisiensi waktu 18 jam ketimbang jalan biasa yang membutuhkan waktu 36 jam, namun jarak tempuh antara jalan tol dan jalan biasa dinilai sama.
"Belum sebanding. Jadi penghematan waktu tempuh tidak sejajar dengan penghematan biaya," kata dia.
Oleh karenanya, dia meminta pemerintah memberikan diskon tarif tol untuk angkutan logistik agar setara dengan tarif kendaraan Golongan I, terutama untuk jalan tol baru yang tarifnya lebih mahal.
"Ya untuk saat ini. Kecuali diberikan diskon tarif dulu sambil nanti disesuaikan. Kita berharap harga sama kayak gol 1. Baru masuk akal," ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk