Brigadir AK Diduga Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap di Semarang, Ini Kata Kompolnas
Kalau memang terbukti yang bersangkutan secara sadar berdasarkan alat bukti memang menghilangkan nyawa, maka akan dijerat pasal perlindungan anak dan pasal 338 KUHP.
Sebelumnya, bayi berusia 2 bulan saat diajak jalan-jalan Brigadir AK dan kekasinya sekaligus pelapor berinisial NJP (24) Minggu (2/3/2025). Sampai di Pasar Peterongan Kota Semarang, mobil berhenti. Bayi laki-laki ini kemudian dititipkan pelapor ke Brigadir AK.
Selanjutnya NJP masuk pasar selama 10 menit. Begitu kembali, ternyata kondisi bayi mencurigakan, seperti tertidur dengan bibir membiru. Mereka lalu membawanya ke RS Roemani Semarang, namun keesok harinya meninggal dunia. Dokter menyebut gagal napas menjadi penyebab kematian bayi tersebut.
Karena ada kecurigaan meninggal tak wajar, NJP melaporkan Brigadir AK ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng pada 5 Maret 2025 sesuai LP/B/38/III/2025/SPKT/Polda Jawa tengah. Polisi kemudian melakukan ekshumasi alias bongkar makam NA di Purbalingga, kampung halaman Brigadir AK.
Editor: Donald Karouw