Contoh Stand Up Comedy tentang Kritik Sosial
Saya bilang seperti ini teman-teman karena bapak saya itu jadi caleg di 2014. Kemarin beliau buat kartu nama, bagus sekali, lengkap dengan foto ursula potong poni begitu, kemudian beliau bagi ke seluruh masyarakat kampung, beliau bagi, beliau bagi, beliau bagi.
Begitu KPU datang untuk sosialisasi, ternyata di surat suara tahun ini, tidak ada foto caleg. Bapak saya langsung stres karena kalau tidak ada foto caleg, itu bagaimana masyarakat mau memilih? Masyarakat di sana kan rata-rata masih buta huruf. Jangankan memilih, huruf A besar saja mereka pikir lam alif.
Teman-teman, menurut saya selama pendidikan di Indonesia tidak merata, demokrasi kita akan selalu rusak karena suara seorang profesor dengan suara seorang preman sama-sama dihitung satu. Suara orang yang memilih karena analisa dengan suara orang yang memilih karena dibayar sama-sama dihitung satu.
Makannya teman-teman, jangan ada yang golput karena kita semua yang ada di sini dan yang ada di rumah adalah harapan Indonesia agar orang-orang yang sudah gila sejak awal tidak terpilih di Pemilu tahun ini.
Biarkan mereka gila sendiri.
Dan teman-teman, yang lebih gila itu nanti adalah tim sukses di posko kemenangan. Ketika kalah, mereka bisa stres hanya gara-gara nama: tim sukses tapi gagal, posko kemenangan tapi kalah.