Gencarkan Budaya Sensor Mandiri, LSF Rilis Maskot Baru
“Ini sekaligus sebagai maskot gerakan nasional budaya sensor mandiri, yang memiliki filosofi dan makna perlindungan untuk kelompok rentan, khususnya anak-anak dari tontonan yang bermuatan isu-isu sensitif,“ kata Naswardi
Mulai 1 Januari 2026, penonton film bioskop di seluruh Indonesia akan menikmati film dengan telop sebagai informasi klasifikasi usia yang baru untuk empat penggolongan usia penonton yang dikemas ulang.
Telop yang dikemas ulang melalui serangkaian proses kreatif juga melibatkan 4 IP (Intellectual Property ) lokal yang sudah cukup dikenal masyarakat. 4 IP tersebut adalah karakter Funcican (untuk telop klasifikasi usia Semua Umur), karakter Si Nopal (untuk telop klasifikasi usia R13), karakter Emak-Emak Matic (untuk telop klasifikasi usia D17), dan karakter Si Juki (untuk telop klasifikasi usia D21).
Telop-telop yang diluncurkan akan menggantikan telop Tahi Lalats yang telah menemani masyarakat selama bertahun-tahun. Penyegaran dengan menggunakan IP lokal dan disesuaikan dengan klasifikasi usia penonton merupakan upaya untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang klasifikasi usia dengan cara menyenangkan dan mudah diingat.
Editor: Dani M Dahwilani