Tembus 65 Juta Penonton, Kemenekraf Perkuat Ekosistem Film ke Level Internasional
Pendekatan ini menjadi bagian dari strategi penguatan ekosistem perfilman nasional yang berorientasi pada keberlanjutan.
Isu penguatan sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama. Deputi Rahayu menilai bahwa meskipun kualitas kreator Indonesia sudah terbukti kuat, tantangan terbesar justru terletak pada bagaimana menemukan, memetakan, dan menghubungkan talenta unggul dengan kebutuhan industri.
"Growth terbesar dari subsektor ekonomi kreatif adanya di subsektor film, animasi, dan video. Nah, sekarang bisa dilihat juga dari data-data sekarang per bulan November, kelihatan bahwa baik animasi maupun film juga melesat. Jadi growth-nya bagus," jelasnya.
Tahun ini, kurator profesional Sastha Sunu, Adrian Jonathan Pasaribu, dan Ayu Diah Cempaka menyeleksi 61 pendaftar kategori film, dari 35 karya dipilih untuk mengikuti bootcamp. Peserta berasal dari komunitas kreatif hingga rumah produksi, dengan fokus kesiapan karya untuk memasuki pasar.
Sementara itu, program animasi turut menghadirkan talenta dari berbagai daerah yang telah memiliki konsep dan IP matang, serta membutuhkan penguatan di sisi model bisnis, distribusi, dan kesiapan market.
Dari keseluruhan peserta, tiga karya terbaik berkesempatan memperoleh fasilitasi promosi di JAFF Market dan Asia TV Forum & Market 2025 Singapura sebagai jalur strategis menuju pasar internasional. Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Ekraf Doni Setiawan menyoroti pentingnya jembatan antara proses produksi dan distribusi.
Editor: Muhammad Sukardi