2,5% Orang Indonesia Idap Psoriasis, Kenali Gejala dan Cara Penanganannya
JAKARTA, iNews.id - Satu studi mengungkapkan, prevalensi penyakit psoriasis di Indonesia mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk. Hal ini perlu diperhatikan, karena jika diabaikan, psoriasis akan mengganggu kualitas hidup pasien.
Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang memengaruhi kulit dan dapat berdampak pada organ tubuh lain.
Penyakit ini disebabkan oleh peradangan yang mempercepat siklus pertumbuhan sel kulit dari 28-30 hari menjadi 3-5 hari, sehingga menyebabkan penumpukan sel kulit yang belum terkelupas kemudian membentuk bercak merah bersisik.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Bethsaida Hospital, dr Inneke Halim, Sp.KK menjelaskan, psoriasis tidak menular dan meskipun belum ada obat yang menyembuhkannya, gejala penyakit ini dapat dikendalikan dengan perawatan yang tepat.
"Faktor genetik dan faktor lingkungan seperti stres, cedera kulit, infeksi, atau penggunaan obat tertentu dapat memicu atau memperburuk kondisi ini," ujar dr Inneke, dalam keterangan resmi, Kamis (31/10/2024).
Menurut dr Inneke, tingkat keparahan psoriasis bervariasi, mulai dari ringan dengan area kecil kulit yang terkena, hingga berat yang memengaruhi area luas dan berdampak signifikan pada kualitas hidup penderitanya.
"Psoriasis tidak hanya berdampak pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko timbulnya kondisi kesehatan lain seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung," jelasnya.
Oleh karena itu penting bagi penderita psoriasis untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko komplikasi ini.
Gejala psoriasis bervariasi pada setiap orang, namun beberapa gejala umum yang sering terjadi meliputi:
Seperti apa penanganan psoriasis? Apakah ada tindakan terbarukan untuk masalah kesehatan ini? Simak pembahasan selengkapnya sampai selesai.