Adakah Hubungan Sifat Pemarah dengan Hipertensi? Ini Faktanya
JAKARTA, iNews.id - Hipertensi dipahami sebagai peningkatan tekanan darah dalam tubuh. Umumnya hipertensi terjadi akibat ada stres atau tekanan kerja. Seseorang hipertensi pun selalu dilabeli suka marah-marah (pemarah).
Apakah benar ada kaitannya suka marah-marah dengan hipertensi?
Faktanya tidak ada kaitannya antara sifat Pemarah dengan hipertensi. Melansir dari Mayoclinic, justru ada keterkaitan hipertensi dengan stres, untuk jangka pendek bisa menyebabkan tekanan darah meningkat.
"Tidak ada bukti bahwa stres menyebabkan tekanan darah tinggi dalam jangka panjang," keterangan dalam Mayoclinic, dilansir Jumat (18/11/2022).
Kendatinya, hipertensi terjadi karena dipengaruhi banyak faktor, seperti pola hidup tidak sehat. Sehingga efek dari hipertensi memicu seseorang jadi lebih sensitif atau mudah marah.
"Sebenarnya itu nggak begitu, orang marah-marah terus hipertensi. Biasanya karena dia menderita hipertensi dia mengeluhkan mungkin badannya tidak enak jadi nyeri. Alhasil jadi lebih mudah atau gampang emosi karena kondisi badannya tidak enak," ungkap dr Endemina Theresia Sp.Pd-Finasim, Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSHB dalam Health Talk Tips Menghindari Penyakit Kronis Agar Hidup Menjadi Lebih Manis di Inews Tower, belum lama ini.
Perlu diketahui, hipertensi, diabetes dan kolesterol termasuk penyakit kronis, yang disebabkan oleh gaya hidup atau ada pemicunya. Pola makan sehat sangatlah dianjurkan bagi penderita hipertensi. Sebab apa yang dikonsumsi atau dilakukan saat usia muda, merupakan tabungan atau deposit untuk di masa mendatang.
Sementara menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) kebanyakan orang dengan hipertensi, tidak menyadari masalahnya karena tidak memiliki tanda atau gejala peringatan yang spesifik. Padahal hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Sejauh ini, target global untuk penyakit tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33 persen antara 2010 dan 2030.
Editor: Elvira Anna