Akhirnya! Jahe Merah Diteliti untuk Covid-19
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Laksana Tri Handoko. Dia menuturkan bahwa pihaknya juga turut mendukung jalannya penelitian. “BRIN sangat mengapresiasi BEJO JAHE MERAH atas inisiatif uji klinik ini. BRIN tentunya mendukung penuh uji klinik ini. Harapan kita bersama, BEJO JAHE MERAH menjadi andalan masyarakat Indonesia ke depannya," ujarnya.
“Penelitian akan dilakukan pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan mulai 18 Februari 2022 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Tentunya rencana penelitian sudah dimatangkan sesuai dengan aturan yang benar dan mendapatkan ethical clearance. Semoga penelitian dapat berjalan lancar. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat," kata Principal Investigator RSDC Wisma Atlet Kemayoran dr Erlang Samoedro.
Dengan uji klinik ini, harapannya jahe merah sebagai herbal asli Indonesia dapat memberikan efek positif bagi kesembuhan pasien Covid-19. Dengan demikian jahe merah dapat menjadi herbal pilihan keluarga Indonesia dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata mancanegara. Mari dukung dan doakan agar penelitian ini dapat berjalan lancar.
Seperti diketahui, jahe merah atau Zingiber officinale var. Rubrum merupakan salah satu jenis tanaman rimpang jahe berwarna merah dengan ukuran yang lebih kecil dari jahe putih. Jahe Merah memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari jenis jahe lainnya dan sering dipakai sebagai bahan utama untuk pembuatan jamu. Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan kandungan dari jahe merah bermanfaat sebagai anti radang, anti bakteri, dan anti nyeri.
(CM)
Editor: Rizqa Leony Putri