Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Makan 2 Kiwi sebelum Tidur Bisa Turunkan Stres? Ini Faktanya!
Advertisement . Scroll to see content

Apakah Pria dengan Penyakit Azoospermia Masih Bisa Punya Anak? Ini Jawabannya

Kamis, 27 Maret 2025 - 17:14:00 WIB
Apakah Pria dengan Penyakit Azoospermia Masih Bisa Punya Anak? Ini Jawabannya
Ilustrasi kondisi Azoospermia. (Foto: Freepik)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banyak faktor yang menyebabkan pasangan suami istri sulit memiliki anak, salah satunya adalah kondisi medis yang disebut azoospermia. Penyakit tersebut dialami oleh pria.

Azoospermia adalah kondisi ketika tidak ada sperma yang terdeteksi di dalam cairan ejakulasi pada pria. Menjadi pertanyaan sekarang, apakah pria dengan azoospermia masih bisa mempunyai anak?

Menurut Dokter Spesialis Andrologi Bethsaida Hospital dr Widya Juwita, SpAnd, ketika seorang pria terdiagnosis mengalami azoospermia, itu tidak menutup kemungkinan baginya untuk memiliki anak.

"Azoospermia bukan berarti pria tidak bisa memiliki anak. Dengan pemeriksaan yang tepat, kami bisa menentukan penyebabnya dan memberikan solusi yang sesuai, baik melalui terapi hormon, pembedahan, atau teknis reproduksi berbantu seperti IVF," kata dr Widya Juwita dalam keterangan resminya, Kamis (27/3/2025).

Penyebab Azoospermia

Menurut dr Widya, setidaknya ada dua penyebab pria mengalami azoospermia, yaitu:

  • Azoospermia Obstruktif

Ini disebabkan oleh sumbatan pada saluran reproduksi seperti di epididimis atau vas deferens yang menghalangi sperma keluar. Testis biasanya masih memproduksi sperma normal, dan penanganannya bisa melalui pembedahan atau pengambilan sperma langsung dari testis untuk program bayi tabung (IVF).

  • Azoospermia Non-obstruktif

Ini terjadi karena gangguan produksi sperma di testis, bisa akibat kelainan genetik, hormonal, atau masalah testis seperti varikokel. Penanganannya lebih kompleks dan sering memerlukan terapi hormonal.

"Faktor penyebab Azoospermia itu beragam, mulai dari kelainan genetik, gangguan hormonal, infeksi atau peradangan di organ reproduksi, efek samping pengobatan, hingga efek samping dari prosedur medis tertentu seperti kemoterapi atau operasi di daerah testis," papar dr Widya.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut