Atasi Masalah Sampah Plastik untuk Hidup Lebih Sehat
Labuan Bajo merupakan wilayah strategis, pintu masuk Pulau Komodo, yang menjadi warisan budaya UNESCO. Pemerintah Indonesia telah menetapkan Labuan Bajo sebagai salah satu dari program 10 Bali baru.
Keterlibatan Danone-Aqua di Labuan Bajo sejak 2017 bertujuan memperkuat ekosistem daur ulang sampah plastik dengan memfasilitasi peningkatan pengumpulan sampah botol plastik oleh Kooerasi Serba Usaha (KSU) Komodo, Pusat Daur Ulang Batu Cermin, serta pengepul dari sektor informal.
Danone-Aqua juga berkomitmen untuk menjadi pengguna (off taker) hasil daur ulang botol plastik yang berhasil di kumpulkan sebagai bahan baku botol baru. Dengan komitmen ini program pengumpulan botol plastik yang telah di mulai sejak beberapa tahun lalu akan terjamin keberlanjutannya.
Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo mengatakan, Inisiatif ini merupakan aksi nyata gerakan #BijakBerplastik, memperkuat komitmen untuk Indonesia yang lebih bersih dan mendukung tujuan pemerintah Indonesia mengurangi sampah di lautan.
"Kami berfokus kepada tiga aspek inti, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan, pendidikan daur ulang untuk konsumen dan inovasi kemasan. Tiga aspek inti ini bertujuan untuk membantu mencapai ambisi kami pada tahun 2025 untuk mengumpulkan lebih banyak plastik daripada yang kami gunakan," ujarnya, dalam siaran pers kepada iNews.id, Kamis (25/7/2019).
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan, model yang saat ini dibangun di Labuan Bajo merupakan contoh solusi dalam pengelolaan sampah plastik. Model ekonomi sirkular dimana sampah plastik akan diolah menjadi bahan baku sehingga memberikan dampak positif baik aspek lingkungan maupun ekonomi.
“Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan dalam membangun model ekonomi sirkular di Labuan Bajo antara lain, mahalnya biaya pengangkutan ke pabrik daur ulang yang berlokasi di Pulau Jawa, kesadaran masyarakat membuang sampah di tempatnya dan infrastruktur kurang memadai,” kata Arif.
Editor: Dani M Dahwilani