Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Momen Pasangan Pengantin di Semarang Gelar Resepsi di Tengah Banjir
Advertisement . Scroll to see content

Banjir Melanda Sejumlah Daerah, Anak-Anak Jadi Kelompok Paling Rentan Penyebaran Penyakit

Sabtu, 01 Februari 2025 - 20:07:00 WIB
Banjir Melanda Sejumlah Daerah, Anak-Anak Jadi Kelompok Paling Rentan Penyebaran Penyakit
Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, anak-anak menjadi kelompok paling rentan atas penyebaran penyakit. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia, anak-anak menjadi kelompok paling rentan. Banjir dapat meningkatkan risiko beberapa penyakit berbahaya, terutama bagi anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. 

Terdapat beberapa penyakit yang perlu diwaspadai saat musim banjir. Pertama, diare dan penyakit pencernaan. Banjir sering mencemari sumber air bersih dengan bakteri, virus, atau parasit seperti E coli, Salmonella, atau Vibrio cholerae (penyebab kolera). Anak-anak rentan terkena diare, muntah, dan dehidrasi akibat mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi.

Kedua, Leptospirosis. Penyakit ini disebabkan bakteri Leptospira yang menyebar melalui air banjir yang terkontaminasi urine hewan, terutama tikus. Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah. Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan komplikasi serius.

Ketiga, Demam Berdarah Dengue (DBD). Banjir dapat meninggalkan genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. Anak-anak rentan mengalami demam tinggi, ruam, dan perdarahan jika terinfeksi.

Keempat, infeksi saluran pernapasan. Kondisi lembap dan dingin selama banjir dapat memicu infeksi saluran pernapasan, seperti flu, batuk, atau pneumonia. Anak-anak dengan sistem imun lemah lebih rentan mengalami komplikasi.

Kelima, penyakit kulit. Kontak langsung dengan air banjir yang kotor dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, atau infeksi seperti dermatitis.

Sebab itu, diperlukan upaya perlindungan menyeluruh, mulai dari memperkuat kesiapsiagaan komunitas dan sistem peringatan dini, hingga memastikan mereka mendapatkan informasi yang tepat tentang cara bertindak selama banjir, agar dampak buruknya dapat diminimalkan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 1 Januari hingga 8 Desember 2024, banjir tercatat sebagai bencana yang paling sering terjadi di Indonesia sebanyak 962 kejadian. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Rancaekek di Kabupaten Bandung. Ketika banjir melanda, banyak rumah terendam dan aktivitas sekolah terganggu. Anak-anak, sebagai kelompok paling rentan, tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, tetapi juga mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan. 

"Kondisi ini menegaskan perlunya membangun ketangguhan masyarakat, mulai dari kesiapan komunitas, penguatan sistem peringatan dini, hingga pengelolaan lingkungan yang lebih berkelanjutan," ujar Chief of Partnership Strategic and Program Operation, Save the Children Indonesia, Rosianto Hamid dalam keterangan persnya, Sabtu (1/2/2025).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut