Begini Penjelasan Dokter, Apa yang Terjadi Pada Otak Anak saat Terpapar dan Kecanduan Pornografi
JAKARTA, iNews.id - Sekolah daring dan perubahan gaya hidup saat masa pandemi membuat peningkatan penggunaan intenet pada anak. Sebagai informasi tak terbatas, apa yang ada di internet tak semua sesuai untuk usia anak misalnya berupa tayangan kekerasan hingga pornografi yang dapat mengganggu perkembangan dan merusak otak.
“Perkembangan mental dan tubuh mereka biasanya akan terganggu. Konsentrasi, kemampuan mereka di sekolah akan menurun dan pertumbuhan terganggu karena biasanya anak-anak ini males, banyak diam, obesitas, dan tulang punggungnya cenderung bongkok,” kata dr Nandya Satyaguna, saat webinar Literasi Digital belum lama ini.
Salah satu bahaya internet yang dikhawatirkan pada anak adalah pornografi. Data paparan pornografi pada anak Indonesia pada Juni 2018 melalui skrining Kementerian Kesehatan mengenai adikasi pornografi pada siswa SMP dan SMA sebanyak 1314 responden di kota besar yakni 98,3% telah terpapar pornografi. Tingkat kecanduan pornografi dimulai dari durasi 1-2 kali setahun, lebih dari 6 kali, sebulan sekali, setiap minggu, setiap hari hingga menggangu keseharian, dan yang paling teratas sudah tidak berdaya dan putus asa jika tidak melihat pornografi.
“Pengaruh pornografi ke anak ini memengaruhi otak yaitu fungsi Pre Frontal Cortex yang membedakan antara otak manusia dengan otak hewan dalam menata emosi, konsentrasi, pemahaman, empati, berpikir kritis, membuat rencana masa depan, membentuk kepribadian dan berperilaku sosial,” ujar dr. Nandya.
Dia mengatakan pengaruh pornografi pada anak yang baru pertama kali melihat mengacu pada sistem limbik yang ada di otak kecil untuk pertahanan. Nah, saat terpapar pornografi akan muncul dopamin dengan perasaan senang yang menyebabkan kecanduan pornografi. Akan tetapi dopamin juga akan menekan prefrontal cortex yang fungsinya untuk menata emosi, konsentrasi dan yang sudah disebutkan tadi tidak bekerja.