Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : WHO Dukung Indonesia Bikin Obat Herbal Naik Level, Ini Buktinya!
Advertisement . Scroll to see content

Benarkah Sering Lembur Kerja Tingkatkan Kematian Dini? Ini Penjelasan WHO 

Senin, 28 Agustus 2023 - 09:41:00 WIB
Benarkah Sering Lembur Kerja Tingkatkan Kematian Dini? Ini Penjelasan WHO 
Sering lembur kerja tingkatkan kematian dini. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

“Waduh,” tulis netizen lain. 


Lantas, benarkah lembur bekerja dapat meningkatkan kematian dini? 

Pada penelitian WHO secara global pada 2016, 398.000 orang meninggal karena stroke dan 347.000 karena penyakit jantung. Semua itu akibat dari bekerja setidaknya 55 jam dalam seminggu. 

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan peningkatan jumlah kematian akibat lembur. Dari data 2000 dan 2016, jumlah kematian akibat penyakit jantung karena jam kerja yang berlebih yakni sebesar 42 persen dan dari stroke sebesar 19 persen.

Beban penyakit terkait pekerjaan ini kebanyakan menyerang pria (72 persen), orang-orang yang tinggal di wilayah Pasifik Barat dan Asia Tenggara, dan pekerja paruh baya atau lebih tua. Sebagian besar kematian yang tercatat dialami oleh orang-orang yang berusia 60-79 tahun yang telah bekerja selama 55 jam atau lebih per minggu.

Studi ini menyimpulkan bahwa bekerja 55 jam atau lebih per minggu meningkatkan risiko stroke 35 persen lebih tinggi dan 17 persen penyakit jantung iskemik. Perhitungan tersebut dibandingkan dengan seseorang yang bekerja selama 35-40 jam seminggu.

Sayangnya adanya pandemi malah membuat seseorang lebih sering bekerja lembur. Berdasarkan analisis baru yang datang kala pandemi Covid-19, perubahan ini disebabkan oleh perubahan cara bekerja. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut