Cara Atasi Ruam Popok pada Anak dengan Terapi ABCDE
Adapun terapi ABCD merujuk pada Air, Barrier, Cleansing, Diaper, dan Edukasi.
Air (udara)
Area tertutupi popok harus sesering mungkin terkena udara dengan membuka popok secara berkala.
Barrier (pelindung)
Mengoleskan krim barrier (misalkan zink oksida atau petrolatum) ke area yang tertutup popok untuk bayi yang berisiko terkena dermatitis popok.
Cleansing (pembersihan)
Selalu bersihkan area terkena popok dengan lembut menggunakan air setiap penggantian popok, hindari menggosok kuat.
Diaper (popok)
Gunakan popok daya serap tinggi dan hindari popok kain. Ganti popok setiap 1 hingga 3 jam
Education (edukasi)
Orang tua harus diberi edukasi tata cara pencegahan dan pengobatan dermatitis popok. Ruam popok pada anak umumnya terkait dengan pemakaian popok. Mengganti popok secara berkala merupakan bentuk perawatan yang tepat untuk mengatasi risiko ruam popok bayi. Selain itu, pemilihan popok dengan daya serap tinggi juga tidak kalah pentingnya.
Branding Director Makuku, Lucky Zheng menjelaskan ruam popok merupakan salah satu dari penyakit kulit yang paling umum dialami oleh bayi. Setidaknya, sekali selama penggunaan popok.
"Sebagai pelopor inti struktur SAP di Indonesia, Makuku SAP Diapers Pro Care berkomitmen untuk membantu para Ibu untuk menekan risiko ruam popok. Hingga saat ini, Makuku belum menerima pengembalian produk dengan alasan ruam popok pada kulit bayi dalam program 'Jaminan Tidak Cocok, Uang Kembali'," kata Lucky.
Editor: Vien Dimyati