Catat! Ini Kandungan Berbahaya yang Ada di Kosmetik, Bisa Sebabkan Kanker Kulit
JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memaparkan sejumlah obat dan kosmetik yang mengandung zat berbahaya. Berdasarkan hasil pengujian, ada obat, suplemen kesehatan hingga kosmetik yang mengandung bahan berbahaya dan menjadi pemicu penyakit mematikan seperti kanker hingga gagal ginjal.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah produk kosmetik yang beredar di Indonesia. Dalam produk kosmetik itu, ditemukan kandungan bahan berbahaya.
Kosmetik yang tidak memenuhi syarat aman dan mutu itu juga memiliki risiko penyakit kanker karena bersifat karsinogenik. Hal itu diungkapkan Dermatologist Dr Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV, CCA.
“Masyarakat sebagai konsumen harus lebih cerdas lagi memilih kosmetik, selalu cek Klik BPOM untuk memastikan kosmetik yang digunakan memiliki izin edar,” kata Dr Dian, belum lama ini.
Dr Dian menyebut, beberapa kandungan berbahaya bisa masuk dalam produk kosmetik. Berikut bahan-bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam produk kosmetik, seperti dirangkum pada Kamis (3/8/2023).
1. Merkuri
Pertama, ada merkuri. Zat berbahaya yang sering ditemukan di kosmetik abal-abal ini merupakan salah satu yang patut diwaspadai. Dr Dian menjelaskan kandungan berbahaya dari merkuri biasa ditemukan di produk kosmetik pemutih ilegal.
Efek jangka panjang dari zat ini pun mengerikan, karena bisa menyebabkan kanker pada kulit.
“Merkuri, banyak pada kosmetik pemutih ilegal. Dampak sementara pada kulit sensitif bisa perubahan pada warna kulit, menimbulkan bintik hitam, alergi, iritasi kulit. Jangka panjang bisa kanker misal kanker kulit, gangguan janin, dan saraf,” ujar dia.
2. Hidrokinon dan Steroid
Dr Dian menjelaskan, di kandungan ini merupakan bahan yang ilegal bila ditemukan dalam kosmetik. Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan kosmetik dengan kandungan ini perlu digunakan dalam pengawasan dan resep dokter.
“Bahan ini legal dan aman digunakan selama dalam pengawasan dokter (hanya dengan resep dokter),” kata Dr Dian.
“Steroid tentunya bukan untuk krim perawatan wajah, tapi untuk pengobatan berbagai masalah kulit. Hidrokuinon, termasuk gold standard terapi hiperpigmentasi di dunia dermatology,” ujar dia.
3. Paraben
Satu lagi kandungan dalam kosmetik yang perlu diwaspadai adalah paraben. Dr Dian mengungkap kandungan pengawet pada kosmetik ini masih menjadi kontroversi.
Sebab, paraben bisa membantu menjaga produk tetap baik. Namun di satu sisi, kandungan bisa berdampak negatif khususnya bila ditemukan dalam produk kosmetik bayi.
“Pengawet, membantu menjaga produk tetap baik, tdk tumbuh bakteri atau jamur. Tapi, paraben tidak boleh ada di kosmetik non bilas produk anak di bawah tiga tahun, misalnya diaper cream,” kata Dr Dian.
Editor: Siska Permata Sari