Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Perketat Aturan Visa, Pengidap Diabetes hingga Obesitas bakal Ditolak Masuk AS
Advertisement . Scroll to see content

Cegah Risiko Diabetes, Terapkan Pola Hidup Sehat hingga Intervensi Farmakoterapi

Sabtu, 26 November 2022 - 10:17:00 WIB
Cegah Risiko Diabetes, Terapkan Pola Hidup Sehat hingga Intervensi Farmakoterapi
Cara mencegah diabetes (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Diabetes merupakan salah satu penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula tinggi. Kondisi ini memang harus diwaspadai.

Begitu pula bagi penderita prediabetes yang harus lebih waspada. Sebab, pradiabetes memiliki risiko lebih besar menjadi diabetes dibandingkan dengan orang tanpa prediabetes. Bahkan, kondisi prediabetes berisiko menimbulkan komplikasi kardiovaskular bila tidak ditangani dengan baik. 

Dalam upaya pencegahan diabetes dan pradiabetes, dibutuhkan perubahan gaya hidup dan intervensi farmakoterapi. Dua cara ini dapat mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular dan kejadian diabetes pada orang yang berisiko tinggi penyakit ini.

Perlu diketahui , diabetes menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk dunia. Pada tahun 2021, International Diabetes Federation (IDF) mencatat lebih dari setengah miliar manusia dari seluruh dunia hidup dengan diabetes atau tepatnya 537 juta orang dengan rentang usia 20-79 tahun. 

Di Indonesia, penderita diabetes mencapai 19,47 juta orang pada 2021, di mana sebanyak lebih dari 236 ribu di antaranya meninggal dunia karena penyakit tersebut. 

Jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat, maka penderita diabetes di Indonesia diperkirakan bisa mencapai 23,33 juta orang pada 2030, bahkan mencapai 28,57 orang pada 2045. 

Tidak hanya itu, diabetes juga menimbulkan beban ekonomi, di mana tercatat total biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pasien di Indonesia karena diabetes setidaknya mencapai 6,7 miliar dolar AS (sekitar Rp103,6 triliun).

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes, Prof. Pradana Soewondo mengatakan, prediabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah yang lebih tinggi dari nilai normal, tetapi belum menyentuh kriteria untuk didiagnosis sebagai diabetes.

Menurutnya, penderita prediabetes memiliki risiko lebih besar menjadi diabetes dibandingkan dengan orang tanpa prediabetes. Namun, tidak banyak orang yang menyadari kondisi prediabetes karena memang gejalanya yang minim sampai kemudian berkembang menjadi diabetes dan menimbulkan komplikasi.

"Tanpa upaya pencegahan yang tepat, perkembangan prediabetes menjadi diabetes tipe 2 bisa terjadi lebih cepat. Sebab data menunjukkan tujuh dari sepuluh pasien prediabetes yang tidak diberikan intervensi akan progres ke diabetes," kata Prof Pradana, melalui keterangannya dikutip Jumat (25/11/2022).

Selain itu, dia menambahkan, tidak perlu menunggu jadi diabetes, kondisi prediabetes sudah berisiko menimbulkan komplikasi kardiovaskular bila tidak ditangani dengan baik. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena walaupun seseorang terdiagnosis prediabetes, komplikasi kardiovaskular serta progresi menjadi diabetes dapat dicegah dengan penanganan yang baik, salah satunya dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut