Cegah Risiko Diabetes, Terapkan Pola Hidup Sehat hingga Intervensi Farmakoterapi
Risiko terkena diabetes tipe-2, lanjutnya, dapat dikurangi hingga 58 persen dengan perubahan gaya hidup, seperti pola makan yang seimbang, rutin berolahraga, dan menurunkan berat badan. Oleh karena itu, semakin cepat menyadari risiko dan melakukan identifikasi prediabetes, semakin cepat kita bisa melakukan perubahan untuk lebih sehat dan terhindar dari risiko diabetes dan komplikasi kardiovaskular.
"Intervensi awal yang dapat dilakukan jika terdiagnosis prediabetes risiko ringan adalah mengubah gaya hidup, seperti rutin berolahraga setidaknya 150 menit seminggu atau 30 menit setiap hari selama 5 hari dalam seminggu, misalnya berjalan kaki, naik sepeda, atau berenang," kata dia
Usaha lainnya, kata Prof Pradana, dalam mengobati prediabetes adalah mengubah pola makan dengan diet yang bergizi seimbang dan mengelola stres. Namun, pada orang dengan prediabetes dan risiko tinggi, jika setelah 3 hingga 6 bulan melakukan intervensi gaya hidup atau memperbaiki toleransi glukosa belum berhasil untuk mencapai penurunan berat badan yang diinginkan, maka bisa dikombinasikan dengan intervensi farmakoterapi.
Menurutnya, intervensi farmakoterapi atau pemberian obat seperti dengan kandungan zat aktif metformin layak dipertimbangkan sebagai terapi obat lini pertama dalam strategi pencegahan prediabetes dan diabetes.
Selain itu, studi penting oleh Kelompok Penelitian Program Pencegahan Diabetes (DPP) juga telah menunjukkan, perubahan gaya hidup dan intervensi medis dapat mengurangi kejadian diabetes pada orang yang berisiko tinggi penyakit ini dan manfaat ini telah dikonfirmasi dalam studi jangka panjang selama 10 tahun dan 15 tahun.
Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk, mengatakan, Merck memiliki komitmen untuk ikut serta dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama bagi penderita prediabetes dan diabetes.
Menurut dia, dengan pengalaman lebih dari 60 tahun dalam area pengobatan diabetes, Merck terus mengawasi perkembangan ilmiah dan klinis metformin dengan fokus utama membawa perubahan positif bagi pasien diabetes di masa depan.
"Kami memahami tidak sedikit masyarakat menyadari dirinya memiliki risiko prediabetes dan diabetes, serta tidak mengetahui bagaimana cara deteksinya. Melihat pentingnya deteksi dini sebagai upaya pencegahan, kami menyediakan platform penilaian risiko prediabetes secara online yang telah berhasil menjangkau pasien dengan risiko tinggi dan lebih dari 174 ribu orang telah melakukan penilaian risiko prediabetes," kata Evie.
Editor: Vien Dimyati