Cerita Suka Duka Mantan Relawan Covid-19 di RSDC Wisma Atlet: Perjuangannya Sangat Panjang
Alhasil, pihak Kemenkes bekerja sama dengan PMI dan angkatan udara untuk menjemput para relawan dengan pesawat milik AU di Bandara Kualanamu, Medan. "Kita juga harus jemput relawan lain di Palembang, terus personel AU juga membagikan APD ke beberapa daerah, sehingga perjalanan dari Medan ke Jakarta memakan waktu lima jam," ujar dia.
Meski harus berjuang membantu pasien Covid-19, Bayu merasa senang karena bertemu dengan teman-teman nakes lain dari berbagai daerah dan sudah dianggap seperti keluarga. "Di situasi seperti itu kita butuh saudara kan, jadi mereka sudah seperti saudara saya yang bikin semangat," kisah dia.
Namun di balik rasa suka dan bangganya sebagai nakes, ada perasaan duka yang menyelimuti hatinya ketika rekan nakesnya gugur setelah bertugas melawan Covid-19. "Adik tingkat saya terpapar Covid-19. Saya dekat dengan dia karena dulu saya jadi mentor di ruang ICU. Itu luka paling dalam yang saya rasakan," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh nakes lainnya yakni dr Maria Melinda. Dia mengatakan, banyak suka duka yang dia rasakan.
Meski sempat ditentang oleh keluarga karena menjadi relawan Covid-19, namun dia meyakinkan kedua orang tuanya untuk bisa survive membantu para pasien. "Kalau melihat sekarang tentunya ada rasa bangga, dan jadi lebih menghargai nilai kemanusiaan," kata dr Maria Melinda.
Editor: Siska Permata Sari