Dokter Bedah Anak di Indonesia Baru 180 Orang, Wamenkes: Harus Dibuat Sekolah Berbasis RS
Prof Dante berharap agar dokter bedah anak mau ditempatkan di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan demikian kesehatan masyarakat di berbagai penjuru Tanah Air dapat terjamin. "Perbani sudah berusia 49 tahun, kita tidak tahu sudah berapa anak-anak yang diselamatkan oleh dokter bedah anak indonesia. Jadi ini luar biasa. Semuanya dilakukan diam, tidak banyak suara, mereka bekerja. Kolaborasi memang harus dilakukan," kata Wamenkes.
Dia menambahkan, pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan mendukung penuh langkah yang dilakukan Perbani. "Kita perluas akses dokter bedah anak dan membuat program khusus, tenaga medis bedah anak," ujarnya.
Selain itu, Prof Dante juga menyatakan dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan terhadap inisiatif Bulan Bedah Anak Nasional. "Kegiatan ini adalah langkah strategis dalam memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap layanan bedah yang berkualitas. Kami siap bekerja sama dengan Perbani untuk menyukseskan program ini," kata Wamenkes.
Hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Umum Perbani, dokter Darmajaya. Dia memaparkan kiprah Perbani sebagai organisasi profesi dokter spesialis bedah anak yang sudah berdiri sejak 21 Oktober 1975. Dalam paparannya, dr Darmajaya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan meningkatkan kesehatan anak di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perbani, dokter Kurniawan Oki juga turut memberikan presentasi mengenai jumlah dan sebaran spesialis bedah anak mulai dari Sabang sampai Merauke, bahkan sudah ada satu orang dokter bedah anak perempuan yang melayani di Provinsi Papua, dan juga target penambahan spesialis bedah anak baru 20-30 orang per tahun untuk menjangkau lebih banyak anak di berbagai wilayah Indonesia yang membutuhkan layanan bedah.
Wakil Ketua Umum Perbani sekaligus Ketua Pelaksana Harian Bulan Bedah Anak Nasional, dokter Leecarlo Millano menguraikan rencana pelaksanaan acara yang akan melibatkan berbagai kegiatan edukasi dan pelayanan medis. Selain itu, Leecarlo juga menyatakan kolaborasi antara Perbani dengan Pemerintah Pusat yang dalam hal ini diwakili oleh Kementerian Kesehatan dapat semakin ditingkatkan, terutama untuk menyambut bonus demografi yang sudah di depan mata, demi terwujudnya Visi Pemerintah yaitu Indonesia Emas 2045.
Editor: Vien Dimyati