Hasil Uji Klinis Enavogliflozin, Mencegah Risiko Kardiovaskular Pasien Diabetes Tipe 2
JAKARTA, iNews.id - Diabetes merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia, dengan prevalensi yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Diabetes adalah kondisi medis kronis dan membuat tubuh tidak dapat mengatur kadar gula (glukosa) dalam darah dengan baik.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, pada 2023, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 35 juta orang, atau sekitar 13 persen dari total populasi yang berjumlah sekitar 270 juta. Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya skrining dini dan edukasi masyarakat untuk mengendalikan penyakit ini. "Skrining diabetes meliputi pengecekan kadar hemoglobin A1c (HbA1c) untuk memantau kadar gula darah rata-rata selama tiga bulan terakhir. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan mengelola risiko penyakit ini dengan lebih efektif," kata Menkes Budi Gunadi.
Persoalan diabetes juga menjadi perhatian dunia. Bahkan, dalam ajang Konferensi American Diabetes Association (ADA) ke-84 yang berlangsung di Orlando, AS, Daewoong Pharmaceutical memaparkan hasil uji klinis fase 3 enavogliflozin, obat baru yang menunjukkan efektivitas dan keamanan signifikan dalam pengobatan diabetes tipe 2. Acara bergengsi ini berlangsung dari 21 hingga 24 Juni, dan menarik perhatian profesional kesehatan global.
Profesor Lyu Young-sang dari Departemen Endokrinologi dan Metabolisme di Rumah Sakit Universitas Chosun memimpin presentasi yang membandingkan enavogliflozin dengan dapagliflozin, keduanya dikombinasikan dengan metformin. "Enavogliflozin memberikan kontrol glukosa darah yang lebih superior, meningkatkan ekskresi glukosa urin, dan memperbaiki resistensi insulin secara signifikan," ujar Profesor Lyu.