Indonesia Dianggap Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 dari China, Dirut Bio Farma: Justru Ini Peluang Bagus
"Kenapa saya katakan akses tercepat, karena sekarang banyak negara-negara yang tidak memiliki kesempatan untuk ini," katanya.
Lebih lanjut, Honesti Basyir berujar, uji klinis vaksin Sinovac juga memiliki kesempatan baik untuk otoritas kesehatan Indonesia, khususnya BPOM dan Kementerian Kesehatan Indonesia.
"Kemudian juga dengan adanya uji klinis, ini juga kesempatan bagi otoritas kesehatan di Indonesia, terutama seperti BPOM dan Kementerian Kesehatan," ucap Honesti Basyir.
Lantaran, dengan adanya uji klinis vaksin Sinovac, otoritas kesehatan Indonesia dapat mengawasi atau mempelajari perkembangan vaksin buatan China tersebut. Sehingga Indonesia mampu membuat vaksin Covid-19 sendiri dan dapat bermanfaat bagi Tanah Air.
"Jadi bisa memonitor perkembangan uji klinis ini, sehingga nanti benar-benar kita akan memiliki satu vaksin yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia," ujar Direktur Utama Bio Farma.
Diketahui, Indonesia saat ini tengah membuat vaksin Covid-19 yang diberi nama "vaksin Merah Putih". Saat ini, perkembangan vaksin Merah Putih telah mencapai 40 persen dan ditargetkan sekitar Februari-Maret 2021 dapat dilakukan penyerahan bibit vaksin kepada industri.
Dikatakan Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof. Amin Soebandrio, vaksin Merah Putih yang dikembangkan Eijkman hanya menggunakan dua bagian virus penting dalam patogennya, yakni S protein dan M protein yang diberikan pada subjek.
Editor: Tuty Ocktaviany