Ingin Jaga Paru? Hindari Berolahraga di Tempat-Tempat Ini
“Salah satu cara mengurangi polusi ya berangkat kerja pagi-pagi. Di bawah pukul 06.00, kadar polutannya lebih rendah, kelembapan udara tidak terlalu tinggi. Kalau siang sudah panas, kelembapan udara tinggi, partikel-partikel bisa menguap, polutan bertambah. Sehingga orang pulang kerja lebih berisiko karena polutannya terakumulasi,” tutur Agus.
Selain itu, dia juga menyarankan penggunaan masker untuk mencegah masuknya polutan ke dalam tubuh agar tidak menimbulkan penyakit akibat polusi udara. Agus mengatakan, seseorang harus bisa menjaga daya tahan tubuh atau imunitas yang maksimal agar bisa menangkal berbagai zat berbahaya dari luar dengan menerapkan pola hidup yang sehat.
“Dengan pola hidup sehat, daya tahan tubuh kita sehat, imunitas kita lebih bagus. Fungsi imunitas untuk menangkal bahan-bahan berbahaya dari luar pun bisa maksimal,” ucapnya.
Menurut dia, penyediaan ruang terbuka hijau (RTH) atau paru-paru kota oleh pemerintah juga dapat membantu menetralisasi kadar polutan di udara. Pencegahan penyakit akibat polusi udara juga bisa dilakukan dengan pengurangan sumber polutan di perkotaan.
“Pengurangan jumlah kendaraan bermotor oleh masyarakat dengan beralih ke moda transportasi massal bisa sangat membantu pengurangan polutan perkotaan yang 90 persennya bersumber dari kendaraan bermotor,” kata Agus.
Editor: Ahmad Islamy Jamil