Ingin Menaikkan Mood? Makanan dan Minuman Ini Jadi Solusinya

JAKARTA, iNews.id - Berbagai makanan fungsinya tak hanya untuk mengisi energi dan memberikan dampak kesehatan bagi tubuh Anda. Tetapi, sejumlah makanan tertentu bisa memberikan efek bahagia bagi diri Anda karena memiliki kandungan-kandungan yang memicu hormon kebahagiaan.

Selain memicu hormon kebahagiaan, makanan-makanan tertentu juga bisa menaikkan mood Anda yang tadinya buruk menjadi lebih gembira. Ini juga membantu menekan hormon stres di tubuh Anda, lho!

Viral! Penampakan Patung dan Leher Presiden Soekarno Miring di Alun-Alun Indramayu

Penasaran makanan apa saja yang dapat memicu hormon kebahagiaan? Yuk, simak informasinya seperti dirangkum iNews.id dari Health, Kamis (8/11/2018).

Jamur

Mengapa jamur? Kita pasti tahu bahwa jamur mengandung vitamin D yang kaya. Nah, vitamin D ini sendiri berfungsi meningkatkan serotonin di otak, sehingga menyebabkan mood Anda meningkat menjadi lebih baik atau gembira daripada sebelumnya.

Cokelat

Jika kamu sedih, makanlah cokelat. Mungkin kata-kata itu sudah tidak asing lagi dan ini bukan pula isapan jempol semata. Sebab, cokelat bisa membuat Anda pulih dari rasa sedih. Cokelat sendiri mengandung tryptophan yang meningkatkan produksi serotonin di otak dan mengarah ke suasana hati yang lebih baik.

Kopi

Minum kopi tak hanya menaikkan energi Anda dan menekan rasa kantuk. Banyak manfaat kopi yang mengejutkan, salah satunya membuat Anda bahagia. Ini sudah dibuktikan dengan penelitian di Harvard University yang menemukan bahwa wanita yang minum setidaknya dua cangkir kopi secara teratur memiliki risiko depresi 15 persen lebih rendah daripada wanita yang tidak minum kopi sama sekali.

Teh Hijau

Siapa yang tidak menyukai teh hijau? Minuman sehat satu ini ternyata tak hanya membuat tubuh Anda tetap fit, tetapi juga memiliki 'keajaiban' menyerupai kopi. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang minum lima atau lebih cangkir teh hijau per hari memiliki tingkat stres 20 persen lebih rendah daripada mereka yang minum kurang dari satu cangkir per hari.

Editor: Tuty Ocktaviany