Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Press On Nails Viral di 2025, Amankah bagi Kesehatan?
Advertisement . Scroll to see content

Jadi Silent Killer, Begini Pentingnya Pencegahan Dini Hepatitis B

Selasa, 23 Juli 2019 - 08:18:00 WIB
Jadi Silent Killer, Begini Pentingnya Pencegahan Dini Hepatitis B
Hepatitis B bisa menjadi silent killer jika tidak ditangani segera. (Foto: Freepik).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyakit menular hepatitis B masih endemis di Indonesia. Berbeda dengan hepatitis A yang ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Pacitan beberapa waktu lalu dan kini kasusnya telah menurun drastis, hepatitis B justru disebut-sebut sebagai silent killer. Mengapa?

Meskipun sama-sama penyakit menular yang menyerang hati, hepatitis B lebih berbahaya karena bisa berkembang menjadi sirosis atau kanker hati jika tidak ditangani segera. Selain itu, bahayanya lagi, penyakit hepatitis B rata-rata tidak menimbulkan gejala awal.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr Andri Sanityoso Sulaiman, SpPD-KEGH mengatakan, penyakit hepatitis B cukup banyak di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Metode penularan penyakit ini sendiri adalah dari ibu ke anak, hubungan seksual, dan darah.

Data dari Kementerian Kesehatan RI memperkirakan, ada 2 persen dari 5,3 juta ibu hamil terdeteksi hepatitis B. Dari angka tersebut, artinya sebanyak 120.000 bayi akan menderita hepatitis B setiap tahunnya.

"Penularan hepatitis B itu paling banyak dari ibu ke anak. Kalau kena di masa anak-anak, 90 persen ini akan jadi kronik," jelas Dr Andri Sanityoso di acara Temu Media di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2019).

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut