Jangan Korek Kotoran Telinga, Ini Cara Merawat dan Membersihkan dengan Benar

Perbedaan Merawat Telinga Bayi dan Dewasa
Dokter Arsia mengatakan, peran orang tua, khususnya para ibu yang sering membersihkan kotoran telinga pada bayi, terutama sehabis mandi, sebaiknya dilakukan hanya pada bagian luar telinga, yaitu sebatas yang terlihat secara kasat mata. Hal ini dikarenakan gendang telinga pada bayi sangat dekat dengan telinga bagian luar dan berbeda dengan anatomi telinga pada orang dewasa.
Menurutnya, dengan anjuran ini, diharapkan kondisi gendang telinga bayi tetap terjaga dari luka infeksi. Infeksi telinga dapat sembuh dan penanganan umumnya dapat dimulai dengan mengatasi rasa nyeri dan mengeradikasi kuman melalui pengobatan antibiotik jika disebabkan oleh bakteri.
"Biasanya diawali dengan pengalaman memiliki penyakit saluran pernapasan atau alergi seperti batuk pilek yang bisa menyebar ke organ telinga bagian tengah. Patofisiologi yang menyebabkan infeksi telinga tengah pada anak berbeda dengan dewasa. Pada anak, infeksi lebih mudah terjadi karena tuba lebih pendek, lebih lebar dan lebih horizontal," tutur dr Arsia.
Dokter Arsia menjelaskan, gejala yang terjadi pada anak umumnya sering menarik telinga, sulit untuk tidur, tampak lebih rewel dari biasanya, demam pada suhu tubuh sampai di atas 38 derajat Celcius. Selain itu, terdapat cairan yang keluar dari telinga, dan kurangnya nafsu makan
Sementara pada orang dewasa gejala umumnya adalah nyeri pada telinga, penurunan kemampuan pendengaran, pusing berputar, sakit kepala, dan telinga berdenging.
Dia menjelaskan ada cara untuk membersihkan telinga seperti yang dilakukan rumah sakit adalah dengan tiga metode, yaitu pertama, diambil menggunakan alat jika serumen padat, kedua, irigasi, atau memasukan cairan steril ke dalam telinga, dengan harapan serumen akan terbawa keluar, dan ketiga, menggunakan alat khusus yang dapat menyedot kotoran telinga, Microsuction.
"Memeriksakan dan membersihan telinga sebaiknya rutin dilakukan setiap enam bulan sekali dengan memgunjugi dokter spesialis THT," kata dr Arsia.
Editor: Vien Dimyati