Jangan Sepelekan Gangguan Tulang Belakang, Kenali Cara Penyembuhannya!

Operasi Fusi Tulang Belakang
Operasi fusi tulang belakang melibatkan pengangkatan cakram yang rusak (cakram intervertebralis) dan pencangkokan tulang autologus atau bahan cangkok tulang di antara tulang belakang untuk menghubungkannya. Keuntungan dari prosedur ini adalah dapat menghilangkan lesi secara langsung dan akurat, hanya mengobati penyebab nyeri secara selektif, dan yang terpenting, mencegah terulangnya kembali.
Setelah cakram dikeluarkan, prostetik buatan yang disebut sangkar dimasukkan pada tempatnya untuk menggantikan tinggi dan sudut cakram. Di dalam lubang tengah sangkar, diisi tulang sendiri (autograft) atau bahan tulang dari donor, yaitu allograft, atau pengganti tulang sintetis, untuk memfiksasi dan menyatukan tulang di atas dan di bawah. Selain itu, sekrup digunakan secara eksternal pada tulang di atas dan di bawah untuk fiksasi lebih lanjut.
Dibandingkan dengan transplantasi autograft, cangkok tulang allograft memiliki potensi penundaan fusi tulang dan terdapat tantangan dalam penyediaan cangkok. Akibatnya, tulang sintetis dan agen biologis telah dikembangkan sebagai alternatif. Diantaranya, pengganti tulang berbahan dasar keramik banyak digunakan.
Profesor Shin Dong-A dari Departemen Bedah Saraf di Pusat Medis Universitas Yonsei menjelaskan, penggunaan autograft adalah pilihan terbaik saat melakukan operasi fusi tulang belakang, namun terdapat risiko infeksi dan nyeri selama proses pengambilan.
"Untuk alasan tersebut, allograft juga digunakan namun kemampuan pembentukan tulangnya lebih rendah dibandingkan autograft, yang menyebabkan potensi keterlambatan pengobatan dan ketidaknyamanan dalam kehidupan pasien sehari-hari," kata Profesor Shin Dong- melalui keterangannya belum lama ini.
Dia menambahkan maka itu, pengganti tulang sintetis, yang menghilangkan kebutuhan akan pengambilan tulang dan dapat memperpendek periode pembentukan tulang, muncul sebagai alternatif.