Karhutla di Beberapa Titik, Waspadai 5 Penyakit Ini
2. Asma
Selain genetik, penyakit asma juga bisa disebabkan oleh buruknya kualitas udara. Kabut asap yang saat ini mengepung misalnya, membawa partikel berukuran kecil yang masuk melalui saluran pernapasan dan menyebabkan gangguan layaknya asap rokok.
Penduduk yang mengidap asma, terutama anak-anak, adalah kelompok masyarakat yang paling rentan terhadap ancaman kabut asap.
3. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Menurut Yayasan Paru-Paru Kanada, kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan bisa berakibat fatal pada penderita PPOK. Hal ini karena kabut asap dapat mengurangi atau memperburuk kinerja paru-paru. Jika pasien PPOK semakin lama dalam terpapar kabut asap, maka semakin besar pula risiko kematiannya.
Kabut asap membawa partikel mini bernama PM 2.5 yang dapat masuk dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Sebuah studi oleh California Environmental Protection Agency tahun 2014 membuktikan, pasien yang terpapar kabut asap dalam waktu lama meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke hingga dua kali lipat.
5. Iritasi pada Mata
Dalam bentuk yang paling ringan, paparan kabut asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung serta menyebabkan sakit kepala atau alergi.
Editor: Tuty Ocktaviany