Kata Pakar soal Ibuprofen Perburuk Gejala Virus Korona dan Parasetamol sebagai Solusi
JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bahwa orang yang mengalami gejala virus korona (Covid-19) harus menghindari penggunaan ibuprofen. Imbauan itu muncul setelah Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran memperingatkan bahwa obat anti-inflamasi itu bisa memperburuk efek virus.
Hal itu berdasarkan studi baru-baru ini dalam jurnal medis The Lancet. Studi tersebut menunjukkan bahwa suatu enzim yang didorong oleh obat anti-inflamasi seperti ibuprofen, bisa memicu dan memperburuk infeksi virus korona.
Ibuprofen merupakan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) yang bekerja dengan cara mengurangi hormon yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit di tubuh. Sama halnya dengan paracetamol dan aspirin, ibuprofen termasuk obat tanpa resep dokter yang paling banyak digunakan.
Terlepas dari penelitian dan imbauan tersebut, pakar penyakit menular di Universitas Vanderbilt Dr William Schaffner mengatakan, belum ada data yang meyakinkan terkait hal itu.
“Tidak ada data meyakinkan sama sekali yang mengatakan bahwa ibuprofen menempatkan Anda pada segala jenis kerugian atau mengganggu respons peradangan tubuh, sehingga tidak dapat melawan virus,” kata Schaffner seperti dikutip dari NBC News, Kamis (19/3/2020).