Kelaparan Bisa Sebabkan Kematian, Bagaimana Prosesnya?

JAKARTA, iNews.id - Kabar tentang kematian tragis satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, tengah menjadi pembahasan publik. Diduga, empat anggota keluarga tersebut meninggal dunia akibat kelaparan dalam jangka waktu yang lama.
Namun, sampai saat ini, kepolisian masih menyelidiki misteri kematian tragis satu keluarga di Kalideres. Meski begitu, hal ini membuat bertanya-tanya, apakah tidak makan dan minum bisa menyebabkan kematian?
Praktisi Klinis Prof Ari Fahrial Syam mengatakan, proses kematian akibat tidak makan dan minum dalam beberapa hari dapat dijelaskan secara ilmiah. Artinya, kelaparan yang berkepanjangan memang dapat menyebabkan kematian.
"Jadi, kelaparan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kerusakan serius pada organ tubuh dan mental seseorang," katanya melalui pesan singkat, Senin (14/11/2022).
Hal ini karena tubuh mengalami defisit energi. Dia menjelaskan, ketika defisit energi, tubuh mengonsumsi cadangannya sendiri untuk menjaga glukosa darah, bahan bakar utama tubuh.
Jadi, tubuh pertama-tama akan menggunakan cadangan lemak. Kemudian tubuh mulai menggunakan otot dan jaringan organ untuk menghasilkan energi.
Kekurangan garam dan vitamin juga semakin memperburuk kondisi tubuh. "Selama tidak makan dan minum, selain penurunan berat badan, gejala umum penyerta akan bermunculan," ujar dia.
Beberapa gejala kelaparan yang bisa menyebabkan kematian di antaranya;
1. Sensasi lapar di awal, kemudian hilang nafsu makan
2. Apatis dan lekas marah
3. Sakit kepala, pusing, sulit bangun atau bergerak
4. Kecemasan, kesedihan, susah tidur, gangguan konsentrasi
5. Nyeri perut, tukak lambung, mual, konstipasi (terkadang diare)
6. Gangguan pada ginjal sampai gagal ginjal karena akan terjadi dehidrasi berat
7. Tekanan darah menurun dan pernapasan melemah
8. Gangguan neurologis atau saraf seperti kelumpuhan ekstremitas, kebutaan, dan koma
9. Kematian karena masalah neurologis, jantung, paru, atau ginjal, serta komplikasi lainnya.
Editor: Siska Permata Sari