Keputihan saat Hamil Normal atau Membahayakan, Ini Penjelasan Pakar
JAKARTA, iNews.id - Kehamilan bisa sama membingungkannya dengan kegembiraan, dan tidak selalu mudah untuk mengetahui perubahan mana yang normal dan mana yang perlu dikhawatirkan. Seperti halnya keputihan saat hamil, apakah normal atau justru membahayakan?
Saat seorang perempuan hamil, ternyata salah satu perubahannya adalah keputihan, yang dapat bervariasi dalam konsistensi atau ketebalan, dan frekuensi. Bisa dibilang salah satu tanda awal kehamilan adalah peningkatan keputihan, dan ini berlanjut sepanjang kehamilan.
"Ketika seorang wanita hamil, area kewanitaannya sebagian besar memiliki kepribadian sendiri, kata Dr Sheryl Ross, seperti dikutip dari laman Healthline pada Rabu (15/12/2021).
Keputihan normal, yang dikenal sebagai leukorrhea, encer, bening, atau putih susu, dan berbau ringan. Perubahan keputihan dapat dimulai satu hingga dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi.
Saat kehamilan Anda berlanjut, keputihan menjadi lebih terlihat, dan paling berat di akhir kehamilan Anda. Anda mungkin ingin memakai panty liner tanpa pewangi dan hindari pemakaian tampon saat hamil.
Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, Anda mungkin juga memperhatikan bahwa keputihan Anda mengandung garis-garis lendir kental dengan garis-garis darah, yang disebut "show." Ini adalah tanda awal persalinan dan tidak perlu dikhawatirkan.
Apa yang menyebabkan perubahan pada keputihan?
Keputihan surut dan mengalir sepanjang siklus menstruasi wanita karena fluktuasi kadar hormon. Begitu Anda hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan Anda.
Perubahan pada leher rahim selama kehamilan juga mempengaruhi keputihan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi Anda mungkin juga menekan leher rahim saat Anda mendekati akhir kehamilan Anda, yang sering menyebabkan peningkatan keputihan.