Ketahui Peran Dokter Anastesi dalam Menjaga Keselamatan Pasien
Presiden Direktur PT GE Operations Indonesia, Putty Kartika mengatakan, sebagai penyedia teknologi kesehatan dengan pengalaman lebih dari 100 tahun di dunia, GE HealthCare berkomitmen menyediakan teknologi canggih dan solusi kesehatan bagi para profesional kesehatan.
Hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas, aksesibilitas, dan keterjangkauan layanan kesehatan di Indonesia. "Kami menyadari patient monitor merupakan alat kesehatan terpenting di setiap ruangan pasien yang kondisinya kritis seperti ruang ICU dan UGD, sehingga penting untuk memastikan alat kesehatan dalam negeri memiliki kualitas sebaik alat kesehatan impor,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan, Lupi Trilaksono mengatakan, Kemenkes berkomitmen meningkatkan kapabilitas SDM kesehatan seiring dengan perkembangan teknologi terbaru agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
"Untuk itu, diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak untuk mendukung upaya peningkatan kapabilitas tenaga kesehatan. Karenanya kami mengapresiasi kolaborasi Perdatin dengan GE HealthCare yang telah mendukung upaya pemerintah, khususnya dalam bidang anestesiologi. Melalui berbagai dukungan dan inisiasi dari berbagai pihak, kami berharap bersama-sama kita dapat memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat Indonesia," kata dr Lupi
Sebagai informasi, patient monitor produksi dalam negeri GE HealhCare dilengkapi dengan modul Entropi dan Algoritma EK-Pro, yang berfungsi untuk entropi mengukur aktivitas otak yang merupakan organ target untuk obat anestesi, yang telah terbukti untuk mencerminkan tingkat anestesi yang berbeda.
Dengan pemantauan entropi, patient monitor dapat memastikan pemulihan lebih cepat di ruang operasi, dan mengoptimalkan proses perioperatif, serta memastikan proses pengoperasian yang efisien.
Sedangkan Algoritme EK-Pro menggunakan empat sadapan untuk deteksi aritmia (gangguan pada detak jantung), termasuk fibrilasi atrium (AFib) yaitu irama jantung yang tidak teratur dan sering kali sangat cepat. Hal ini sangat penting untuk mencegah risiko 3 hingga 5 kali lebih besar terkena stroke iskemik bagi pasien dengan AFib.
Program kolaborasi GE HealthCare dan Perdatin, Continuing Medical Education / CME (Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan) rencananya akan diselenggarakan di 5 kota hingga akhir 2023 yang diikuti oleh lebih 500 dokter anestesi, dokter umum, serta penata anestesi seluruh Indonesia.
Editor: Vien Dimyati