Kiat Atasi Kulit Sensitif dan Rentan Alergi pada Bayi di 1.000 Hari Pertama
JAKARTA, iNews.id - Kulit bayi memiliki tekstur yang sangat halus dan tipis, sehingga membuatnya sensitif terkena iritasi, kekeringan, peradangan, ruam, kemerahan, dan alergi. Tidak perlu khawatir, ada banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, terutama di 1.000 hari pertama.
Apa yang diupayakan oleh orang tua pada 1.000 hari pertama anak akan menentukan tingkat kesehatan serta kecerdasan di masa depan. Sebab, 1.000 hari pertama adalah periode yang cepat bagi pertumbuhan mental, fisik, dan emosional anak.
Perjalanan itu akan berpengaruh terhadap cara berkembang, tumbuh, serta belajar seumur hidupnya. Selama 12 bulan pertama kehidupan bayi, lima indera mereka berkembang pada tingkat yang luar biasa. Beberapa tonggak perkembangan sensorik yang paling penting untuk bayi adalah penglihatan, pendengaran, sentuhan, perasa, dan penciuman.
Dokter spesialis anak di RS Cinta Kasih Jakarta, Fellycia Trie W mengatakan, begitu bayi mulai menggunakan tangan, kesempatan untuk bermain dan mengeksplorasi tekstur menjadi tidak terbatas.
"Di tengah aktivitasnya yang semakin beragam, masalah kesehatan bayi juga perlu diperhatikan. Seperti yang kita ketahui, di tengah perkembangan pesat si Kecil di usia 1.000 hari pertama, kulitnya masih sangat sensitif terhadap beragam faktor dan rangsangan," ujar dr Fellycia, melalui keterangannya.
Kulit yang sensitif, kata dr Fellycia, sangat rentan terhadap faktor eksogen, seperti angin, suhu rendah atau tinggi, tingkat kelembapan, dan rangsangan mekanis. Rangsangan mekanis ini dapat berupa reaksi tubuh saat terkontaminasi oleh bahan, tekanan, sentuhan ataupun tekstur dari benda tertentu.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko masalah kulit si kecil dapat dimulai dari memilih skincare yang aman, menjaga kebersihan kulit, menggunakan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat, serta memilih produk perawatan lain yang aman.
Rekomendasi produk bayi untuk menjaga kesehatan kulit si kecil adalah salah satunya Makuku SAP Diapers dengan fitur bubble belt dan lotion tissue dari Makuku. Fitur bubble belt membantu mengurangi bekas kemerahan pada kulit, mengurangi gesekan dan tekanan pada kulit sensitif bayi saat digunakan beraktivitas seharian. Desain bubble belt ini menjadi unggul karena dapat membantu bayi bernafas lebih nyaman dengan mengurangi tekanan di perut.
Sementara itu, lotion tissue yang mengandung gliserin dapat melembutkan dan melembapkan tisu sehingga tidak menyebabkan iritasi kulit. Lotion tissue juga memiliki kelembutan superior dari bahan terbaik seperti 80 persen wood pulp dan 20 persen natural glycerin yang aman ketika bersentuhan dengan kulit karena permukaannya yang lembut dan tidak kering.
Jason Lee, CEO Makuku Indonesia mengatakan, dia memahami risiko ruam popok tidak hanya terjadi di area popok saja, bahkan bisa sampai area pinggang si kecil. "Ketika ruam popok muncul, masalah ini akan melibatkan 25 persen dari total luas permukaan kulit bayi yang memakai popok, termasuk pada bagian pinggang bayi," tuturnya.
Editor: Vien Dimyati