Lansia Bisa Cegah Osteoporosis dengan 5 Cara Ini, Salah Satunya Berhenti Merokok
JAKARTA, iNews.id - Menurut laporan statistik 2020, terdapat 26,82 juta lanjut usia (lansia) di Indonesia yang merupakan 9,92 dari total populasi. Kelompok lansia ini diketahui memiliki risiko berbagai macam penyakit tidak menular, salah satunya adalah osteoporosis.
Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dr. Bagus Putu Putra Suryana , SpPD-KR mengatakan bahwa osteoporosis merupakan masalah global. Saat ini lebih dari 10 juta orang dari seluruh negeri diperkirakan menderita osteoporosis.
“Lansia adalah salah satu kelompok risiko osteoporosis karena seiring bertambahnya usia, seseorang akan kehilangan kepadatan tulang. Jika kehilangan kepadatan tulang secara terus menerus, maka akan menyebabkan osteoporosis sehingga berisiko mengalami patah tulang,” kata dr. Bagus, dalam webinar ‘Rayakan Lansia Sehat, Aktif, dan Bahagia,’ belum lama ini.
Data World Health Organization (WHO) menyebutkan, sebanyak 50 persen kejadian patah tulang pada lansia disebabkan oleh osteoporosis. Patah tulang pada lansia dapat menyebabkan rasa nyeri, disabilitas, deformitas, hingga meningkatkan risiko kematian akibat komplikasi medis.
“Untuk itu investasi kesehatan tulang dan otot agar tetap kuat merupakan tujuan yang penting untuk dilakukan setiap orang dengan usia berapa pun. Tujuannya untuk memastikan kesehatan secara menyeluruh dan setiap tahap kehidupan,” ujarnya.